Salin Artikel

Survei SMRC: Di Jabar, Elektabilitas Jokowi Kini Lebih Tinggi Dibanding Prabowo

Hal itu diketahui berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC).

"Pasca-Pemilihan Presiden 2014, kecenderungan dukungan untuk Jokowi terus menguat, baik dalam simulasi pertanyaan spontan maupun head to head dengan Prabowo," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan di kantor SMRC, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Secara top of mind, jika pilpres digelar saat ini, responden di Jabar paling banyak menyebut nama Jokowi dengan 25,7 persen.

Adapun Prabowo Subianto mendapat 22,0 persen, Susilo Bambang Yudhoyono 1,3 persen, dan nama lainnya masih di bawah 1 persen.

Sementara 45,5 persen responden tidak menyebutkan calon presiden yang akan dipilih.

"Jokowi mendapatkan dukungan terbanyak, bersaing ketat dengan Prabowo dan nama-nama lain di bawah 2 persen," kata Djayadi.

Dengan simulasi dua nama, jika pilpres digelar hari ini, Jokowi mengungguli Prabowo.

Sebanyak 48,8 persen responden memilih Jokowi dan 43,5 persen memilih Prabowo. Sisanya 7,7 menjawab tidak tahu.

"Dukungan terhadap Jokowi mengalami peningkatan sekitar 7,5 persen, sedangkan Prabowo turun 8,5 persen dibandingkan dengan hasil survei pada Mei 2017 lalu," kata Djayadi.

Djayadi menambahkan, survei-survei sebelum Pilpres 2014 menunjukkan dukungan terhadap Prabowo tinggi di Jabar. Hasilnya, suara Prabowo-Hatta Rajasa menang di bumi Pasundan tersebut.

Hasil rekapitulasi suara Pilpres 2014 tingkat provinsi Jabar, pasangan Prabowo-Hatta unggul dengan perolehan suara 14.167.381 atau 59,78 persen.

Sementara itu, pasangan Jokowi-JK mendapat suara 9.530.315 atau 40,22 persen.

(baca: Cuma Menang di 4 Kabupaten, Jokowi Keok di Jawa Barat)

Djayadi mengatakan, apabila tren penguatan dukungan Jokowi terus berlanjut, peluang Jokowi unggul dalam Pilpres 2019 di Jabar semakin besar.

Ia memaparkan, dukungan Jokowi dan Prabowo terpolarisasi. Jokowi unggul di kalangan pemilih Partai Nasdem, PKB, PDI Perjuangan, dan Golkar.

Sementara Prabowo unggul di kalangan pemilih Partai Gerindra, PKS, Demokrat, PAN, PPP, dan Hanura.

"Jokowi sementara ini juga unggul di kalangan yang belum menentukan pilihan partai," katanya.

Berikut hasil top of mind pilihan calon presiden di Jabar:

1. Joko Widodo 25,7 persen
2. Prabowo Subianto 22,0 persen
3. Susilo Bambang Yudhoyono 1,3 persen
4. Ridwan Kamil 0,7 persen
5. Harry Tanoesoedibjo 0,6 persen
6. Agus Harimurti Yudhoyono 0,6 persen
7. Megawati Soekarnoputri 0,6 persen
8. Rizieq Shihab 0,5 persen
9. Gatot Nurmantyo 0,4 persen
10. Ahmad Heryawan 0,4 persen
11. Tri Rismaharini 0,2
12. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 0,2 persen
13. Anies Baswedan 0,2 persen
14. Wiranto 0,1 persen
15. Susi Pudjiastuti 0,1 persen
16. Surya Paloh 0,1 persen
17. Rhoma Irama 0,1 persen
18. Mahfud MD 0,1 persen
19. M Yusril Ihza Mahendra 0,1 persen
20. Hutomo Mandala Putra 0,1 persen
21. Hidayat Nurwahid 0,1 persen
22. Cellica Nurrachadiana 0,1 persen
23. Tidak tahu/tidak jawab 45,5 persen.

Survei dilakukan pada 27 September sampai 3 Oktober 2017 dengan responden 820 orang di Jabar.

Metode yang digunakan multi-stage random sampling dan margin of errorr 3,5 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/02/19575221/survei-smrc-di-jabar-elektabilitas-jokowi-kini-lebih-tinggi-dibanding

Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke