Salin Artikel

Jokowi Diminta Waspadai Fenomena Pilkada DKI Terulang pada Pilpres

Sebab, belakangan muncul fenomena di mana masyarakat tak hanya memilih berdasarkan faktor obyektif seperti kinerja, tapi juga faktor subyektif.

"Yang terjadi setahun terakhir adalah fenomena yang tidak terjadi selama satu dekade sebelumnya. Perilaku politik warga global yang memilih pemimpin tidak semata-mata pada faktor yang obyektif, tapi faktor emosional," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi "Siapa Cawapres Jokowi?" yang digelar relawan Projo di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (20/10/2017).

Burhanuddin mengatakan, fenomena ini setidaknya bisa dilihat dalam pemilihan presiden di Amerika Serikat, saat Donald Trump terpilih sebagai pemenang. Fenomena yang lebih dekat, kata dia, bisa dilihat dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Berdasarkan survei Indikator Politik, ada 74 persen warga Jakarta yang puas terhadap kinerja petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

Namun, 30,4 persen yang menyatakan puas tidak mau memilih petahana. Akhirnya, Anies Baswedan-Sandiaga Uno pun keluar sebagai pemenang.

"Ini kalau tidak diantisipasi bukan tidak mungkin akan digoreng pada Pemilu 2019. Rakyat memilih berdasarkan faktor sentimen primordial. Gejalanya sudah terjadi. Ada upaya untuk mereplikasi untuk kepentingan elektoral yang lebih luas," kata Burhanuddin.

Apabila melihat dari survei terakhir, Burhanuddin menilai fenomena serupa sudah mulai terjadi. Survei Indikator Politik pada 17-24 September 2017 menunjukkan, sebanyak 68,3 persen masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi-JK selama tiga tahun memimpin.

Namun, responden yang memilih Jokowi saat tidak diberikan pilihan nama, hanya mencapai 34,2 persen.

Saat simulasi delapan nama, Jokowi mendapat 54,6 persen. Sementara saat simulasi "head to head" layaknya Pilpres 2014 lalu, Jokowi mendapatkan 58,9 persen dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mendapatkan 31,3 persen.

"Artinya ada segmen tertentu masyarakat kita yang puas dengan kinerja Pak Jokowi tapi tidak mau memilih. Dari sisi kepala, mereka mengakui Jokowi bekerja keras, tapi mereka tidak mau memilih. Antara kepala dan hati berbeda," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/20/16403081/jokowi-diminta-waspadai-fenomena-pilkada-dki-terulang-pada-pilpres

Terkini Lainnya

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke