Indonesia akan menjadi tuan rumah pada perhelatan olahraga se-Asia yang dibuka pada 18 Agustus 2018 tersebut.
"Jadi, laporan yang kami sampaikan tadi bahwa Insya Allah negosiasi host city contract antara Indonesia dan OCA bisa tercapai," kata Erick kepada wartawan di Istana Wakil Presiden di Jakarta pada Kamis (28/9/2017).
Erick menuturkan, kebutuhan anggaran pelaksanaan Asian Games 2018 mencapai Rp 5,6 triliun. Sedangkan saat ini baru tersedia anggaran sebesar Rp 4,5 triliun.
"Nah, Rp 1,1 triliun ini kan gap. Dengan perubahan kontrak ini Insya Allah akan membantu cashflow," tutur Ketua umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu.
Penandatanganan kontrak dengan OCA rencananya akan dilakukan sekitar pertengahan Oktober 2017. Erick menambahkan, dana dari sponsor untuk Asian Games 2018 akan masuk ke Badan Layanan Umum (BLU) terlebih dahulu.
"Karena Inasgoc itu satuan kerja, maka tidak boleh menerima penerimaan (negara). Sementara kami perlu. Nah, itulah kenapa pakainya BLU. Ini tadi yang kami bicarakan," ujar Erick.
https://nasional.kompas.com/read/2017/09/28/22161641/sambangi-kantor-wapres-erick-thohir-lapor-soal-kontrak-asian-games