Salin Artikel

Auditor BPK Tugaskan Bawahannya Beli Mobil Pakai Nama Lain

Salah satunya, saat Rochmadi memerintahkan bawahannya membeli satu unit mobil Honda Odyssey.

Hal itu terungkap saat auditor BPK Yudy Ayodya Baruna bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/9/2017).

Yudy bersaksi untuk dua terdakwa pejabat Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Sugito dan Jarot Budi Prabowo.

Baca: KPK Tetapkan Dua Auditor BPK sebagai Tersangka Pencucian Uang

Awalnya, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanyakan, apakah Yudy pernah diperintah untuk membeli mobil. Yudy kemudian membenarkan soal pembelian mobil tersebut.

"Pak Ali minta setor empat kali ke bank. Totalnya Rp 660 juta ke Bank BCA. Jadi disetor atas pembelian mobil," ujar Yudy kepada jaksa KPK.

Menurut Yudy, pada April 2017, dia pernah diperintah oleh Ali Sadli, salah satu auditor BPK yang merupakan atasannya. Ali mengatakan kepadanya bahwa mobil tersebut dibeli oleh Rochmadi.

Pembayaran mobil dilakukan secara bertahap sebanyak tiga kali dalam satu pekan. Menurut Yudy, uang tunai diberikan Ali di dalam mobil saat pulang kerja.

Namun, menurut Yudy, mobil tersebut menggunakan nama Andika, bukan atas nama Rochmadi Saptogiri. Setelah pembayaran, mobil tersebut dikirim ke kediaman Ali Sadli.

"Setelah itu mobil dikirim ke rumah Pak Ali. Kemudian dibawa ke rumah Pak Rochmadi," kata Yudy.

Baca: KPK Sita 4 Mobil dan Uang Rp 1,65 Miliar pada Kasus Pencucian Uang Dua Auditor BPK

Meski demikian, menurut Yudy, mobil tersebut dikembalikan ke dealer mobil Honda di Sunter, Jakarta Utara. Kepada penyidik KPK, Yudy mengatakan tidak tahu alasan pengembalian mobil tersebut.

Namun, Yudy mengetahui bahwa saat ini mobil tersebut telah disita oleh KPK.

Dalam kasus ini, KPK menyita sejumlah aset yang diduga merupakan hasil pencucian uang dua tersangka, yakni Rochmadi Saptogiri dan Ali Sadli.

Aset yang disita itu yakni empat unit mobil yang terdiri atas satu unit mobil Honda Odyssey, dua unit sedan Mercy warna putih dan hitam.

Selain itu, satu mobil Honda CRV disita KPK dari pihak lain yang namanya digunakan salah satu tersangka.

KPK juga menyita uang dari penjualan mobil senilai Rp 1,65 miliar dari beberapa pihak yang diduga dititipi uang oleh Ali Sadli.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/13/17332511/auditor-bpk-tugaskan-bawahannya-beli-mobil-pakai-nama-lain

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke