Ia menyadari bersalah.
Fahd dituntut pidana penjara lima tahun. Selain itu, dia dituntut membayar denda Rp 250 juta subsider 6 bulan kurungan pada kasus ini.
"Saya terima karena saya bersalah," kata Fahd, usai persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Namun, ia terkejut saat mengetahui pasal yang dijeratkan jaksa KPK.
Baca: Kasus Korupsi Al Quran, Fahd Dituntut 5 Tahun Penjara
Sebelumnya, jaksa menilai Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) itu terbukti melanggar Pasal 12 huruf b jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana diubah menjadi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke 1 dan pasal 65 ayat 1 KUHP.
"Soal penerapan pasal itu yang saya cukup kaget karena saya tidak pernah menjabat sebagai pejabat negara. Saya seharusnya kena pasal-pasal untuk pihak swasta," ujar Fahd.
Tuntutan terhadap Fahd dibacakan Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang di pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (31/8/2017).
"Kami penutut umum dalam pekara ini menutut supaya majelis hakim memutusan menyatakan Fahd El Fouz telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi," kata Jaksa KPK.
Menurut jaksa, hal yang memberatkan, perbuatan para terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam memberantas korupsi.
Baca: Fahd: Semua Anggota Komisi VIII DPR Terima Uang Korupsi Al Quran
Hal meringankan di antaranya terdakwa menyatakan siap dihukum, dan keterangan terdakawa yang signifikan telah membuat terang perkara ini.
Pada fakta hukumnya, jaksa di antaranya menyatakan Fahd bersama-sama politisi Partai Golkar Zulkarnaen Djabar dan putranya, Dendy Prasetia, telah memiliki niat atau kehendak untuk meminta atau menerima uang dari Direktur PT Sinergi Pustaka Indonesia, Abdul Kadir Alaydrus sebagai imbalan atas perbuatan mereka.
Terdakwa bersama Zulkarnaen dan Dendi, memengaruhi pejabat Kemenag RI guna menjadikan PT Batu Karya Mas sebagai pemenang pengerjaan pengadaan laboratorium komputer MTS tahun anggaran 2011, PT Adhi Aksara Abadi Indonesia (A3I) sebagai pemenang pengadaan kitab suci Al Quran tahun anggaran 2011, dan PT Sinergi Pustaka Indonesia sebagai pemenang pemenang pengadaan kitab suci Al Quran Tahun Anggaran 2012.
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/31/15025671/dituntut-5-tahun-penjara-fahd-el-fouz-sadar-bersalah