Salin Artikel

Pansus Angket KPK Dinilai Tak Bisa Panggil Kepala Negara

Sebelumnya, Fahri menilai pemanggilan itu untuk menggali keterangan perihal koordinasi antara Jokowi selaku kepala negara dengan KPK yang merupakan salah satu lembaga negara.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, pemanggilan tersebut mengasumsikan bahwa Jokowi sebagai kepala negara. Padahal, ada pembedaan dan batasan antara kepala negara dengan kepala pemerintahan.

Oleh karena itu, pemanggilan yang dapat dilakukan Pansus sedianya hanya berlaku bagi kepala pemerintahan.

"Pansus pada dasarnya hanya mengusut terkait dugaan adanya pelanggaran undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah," kata Ray melalui pesan singkat, Kamis (24/8/2017).

Menurut Ray, Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) memang menyebutkan bahwa ruang lingkup pansus adalah pelaksana undang-undang.

Namun, tidak berarti semua pelaksana undang-undang dapat dikenakan hak angket.

"Tidak mungkin ada lembaga negara yang bekerja tidak dalam pelaksanaan undang-undang. Tapi tidak semua lembaga negara yang bekerja melaksanakan undang-undang berarti lembaga pemerintah yang oleh karena itu dapat diangket," kata Ray.

Menurut Ray, pemanggilan terhadap kepala negara memang bisa dilakukan. Akan tetapi bukan oleh pansus, melainkan oleh MPR. Oleh karena itu, jika pun ingin memanggil Jokowi sebagai kepala negara maka harus dilakukan berdasarkan keputusan MPR.

"Sebagai kepala negara, Presiden tidak dapat dihadirkan dalam rapat-rapat kerja dengan DPR. Kepala Negara sejatinya baru dapat dihadirkan di dalam persidangan oleh keputusan MPR," kata Ray.

Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan agar Pansus memanggil Jokowi. Menurut dia, KPK kerap bekerja sendiri tanpa koordinasi dengan presiden.

(Baca: Fahri Hamzah Usulkan Pansus Angket KPK Juga Panggil Presiden)

Menurut Fahri, KPK merupakan elemen yang bekerja di bawah presiden. Sementara presiden selama ini seolah hanya terdiam saat KPK melakukan penangkapan di sana sini. Padahal, presiden bertanggung jawab terhadap jalannya negara.

"Ini menyangkut kredibilitas negara lho. Kalau negara kita diisukan di luar negeri sebagai negara korup lalu modal enggak mau datang, investasi enggak datang yang diminta bertanggung jawab siapa? KPK?" kata Fahri, Rabu (23/8/2017).

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/24/10404031/pansus-angket-kpk-dinilai-tak-bisa-panggil-kepala-negara

Terkini Lainnya

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Mantan Istri Eks Dirut Taspen Antonius Kosasih

Nasional
Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Bobby Resmi Gabung Gerindra, Jokowi: Sudah Dewasa, Tanggung Jawab Ada di Dia

Nasional
Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Kapolri Diminta Tegakkan Aturan Terkait Wakapolda Aceh yang Akan Maju Pilkada

Nasional
Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Jelaskan ke DPR soal Kenaikan UKT, Nadiem: Mahasiswa dari Keluarga Mampu Bayar Lebih Banyak

Nasional
Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Kasus BTS 4G, Eks Anggota BPK Achsanul Qosasi Dituntut 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 500 Juta

Nasional
Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Kemensos Gelar Baksos di Sumba Timur, Sasar ODGJ, Penyandang Kusta dan Katarak, hingga Disabilitas

Nasional
Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nadiem Tegaskan Kenaikan UKT Hanya Berlaku bagi Mahasiswa Baru

Nasional
Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Eks Penyidik Sebut Nurul Ghufron Seharusnya Malu dan Mengundurkan Diri

Nasional
Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Jokowi dan Iriana Bagikan Makan Siang untuk Anak-anak Pengungsi Korban Banjir Bandang Sumbar

Nasional
Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke