Salin Artikel

Cerita Mantan Dirjen Dukcapil Saat Pertama Bertemu Johannes Marliem

Irman bersaksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Dalam persidangan, Irman menceritakan pengalaman pertamanya saat bertemu Johannes Marliem.

Menurut Irman, ia pertama kali bertemu sekitar Oktober 2010, di Restoran Peacock, Hotel Sultan, Jakarta.

Saat itu, pengusaha Andi Narogong mengundang Irman dan beberapa orang lainnya untuk berkumpul.

Baca: Menelusuri Jejak Johannes Marliem di Ruko Fatmawati

Mereka yang hadir yakni, pejabat pembuat komitmen, Sugiharto, dan Ketua Tim Teknis Husni Fahmi.

Pertemuan itu juga dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Diah Anggraini.

Menurut Irman, saat itu Marliem membawa tim yang merupakan warga negara asing.

"Di situ Andi memperkenalkan Johannes Marliem dan timnya kepada saya dan Pak Giarto," ujar Irman kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Irman mengatakan, Marliem adalah pihak yang mewakili PT Biomorf. Perusahaan tersebut merupakan vendor produk Automated Finger Print Identification System (AFIS) merek L-1.

Baca: Soal Rekaman Milik Johannes Marliem, KPK Masih Tunggu Koordinasi FBI

Ada pun, tujuan Andi memperkenalkan Marliem kepada pejabat Kemendagri, menurut Irman, karena Marliem dan perusahaanya telah disepakati untuk menjadi rekanan dalam proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

"Saat itu saya bilang ya tidak apa-apa, asal produknya lebik baik dari yang lain," kata Irman.

Nama Johannes Marliem mulai mencuat di media massa, ketika kasus korupsi pengadaan e-KTP naik ke meja hijau.

Marliem disebut sebagai salah satu pengusaha yang ikut dalam proyek senilai Rp 5,9 triliun tersebut.

Pada Jumat (12/8/2017) malam, kabar kematian Johannes Marliem mulai dikabarkan media-media di Indonesia. Ia dikabarkan tewas bunuh diri di kediamannya di Baverly Grove, Los Angeles, Amerika Serikat.

Namun, misteri sebenarnya mengenai kematian Marliem belum terungkap. Kasus tersebut saat ini masih ditangani oleh otoritas keamanan setempat.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/21/21411741/cerita-mantan-dirjen-dukcapil-saat-pertama-bertemu-johannes-marliem-

Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke