Salin Artikel

"Golkar Kena Penyakit Kronis, tapi Pengurus Merasa Tidak Ada Apa-apa"

"Golkar sudah masuk pada masa  krisis, terkena penyakit yang sangat kronis," kata Doli usai bertemu dengan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) di Gedung Granadi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (11/8/2017).

Namun demikian, lanjut Doli, para pengurus di dalamnya seperti tidak peduli dengan kondisi tersebut.

"Sepertinya kepemimpinan formal secara kolektif merasa tidak ada apa-apa," kata dia.

(Baca: Titiek Soeharto Minta Setya Novanto Mundur dari Jabatan Ketua DPR)

Doli menilai perlu ada langkah konkret, yakni pergantian kepemimpinan guna menyelamatkan Partai Golkar. Doli mengaku akan menemui para tokoh dan politisi senior Partai Golkar guna mendapatkan lebih banyak dukungan, seperti pertemuan dengan Titiek Soeharto pada hari ini.

"Kami rencana datangi tokoh-tokoh dan senior. Setelah kami datang ke DPP, kami ke salah satu pimpinan Dewan Pakar, apa yang kami lakukan selama ini tujuannya menyelamatkan Partai Golkar," kata Doli.

Menurut Doli, Titiek Soeharto akan mendukung GMPG.

"Mba Titiek berjanji akan ikut membantu konsolidasi Gerakan Golkar Bersih, terutama dalam posisinya sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar. Makanya, kami sudah bicarakan nama di dewan pakar yang sama visinya dengan mba Titiek," kata dia.

(Baca: Sekjen Golkar Pastikan Posisi Setya Novanto Tak Tergantikan)

Sementara Titiek meminta Novanto berbesar hati untuk mundur dari jabatannya, baik sebagai Ketua Umum Partai Golkar maupun sebagai Ketua DPR. Hal itu guna menyelamatkan Partai Golkar. Selain itu, Novanto bisa fokus menyelesaikan kasus yang menjeratnya.

"Untuk kebaikan Golkar ke depan dan untuk menjaga marwah DPR, saya mengharapkan agar ketua DPR (Setya) bisa berbesar hati untuk mengundurkan diri," kata Titiek.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/12/01121321/-golkar-kena-penyakit-kronis-tapi-pengurus-merasa-tidak-ada-apa-apa-

Terkini Lainnya

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke