Salin Artikel

Fahri Hamzah: Kalau Calon Lain Tak Kuat, Ya Mendingan Pak Jokowi

Sebab, Fahri menilai, saat ini Jokowi sebagai petahana memang merupakan calon yang paling berpeluang untuk kembali terpilih menjadi presiden.

"Sepertinya sejak awal Pak Jokowi di antara semua calon yang menonjol dan paling dominan," kata Fahri Hamzah di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2017).

Terakhir, Partai Hanura mengukuhkan dukungan ke Jokowi dalam rapat pimpinan nasional Jumat (4/8/2017) lalu. Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan telah terlebih dulu menyatakan dukungannya.

Bahkan, Partai Perindo yang selama ini kerap mengkritik pemerintah, juga berencana membei dukungan ke Jokowi pada 2019.

(Baca: Tak Usung Hary Tanoe, Perindo Siap Majukan Jokowi sebagai Capres)

"Tantanganya untuk parpol lain, relevan enggak jadi pesaing Pak Jokowi? Bawa ide baru apa? Pak Jokowi sudah kelihatan bangun sana, bangun sini. Sekarang mau datang, apa idenya?" kata Fahri.

"Kalau tidak kuat, ya mendingan Pak Jokowi," ucap dia.

Fahri menilai, elite politik yang saat ini hendak menantang Jokowi pada 2019 harus mulai kritis terhadap pemerintah. Dengan begitu, publik bisa membuka mata untuk mereka.

"Saya ingin elite berdebat menunjukkan pandangan yang berbeda, parpol yang tidak suka dengan Pak Jokowi berbicara tajam, tunjukkan perbedaan dan falsafah pandangan dalam menyelesaikan persoalan," kata dia.

Menurut Fahri, Prabowo Subianto yang hendak diusung Partai Gerindra pada 2019 mendatang, juga belum cukup kritis terhadap pemerintah. Ia menyarankan agar Prabowo mulai vokal menyuarakan kritik dan masukannya.

"Biar publik bisa lihat bedanya. Sebab kalau Pak Prabowo banyak diam, publik akan melihat sama saja. Ini Pak Prabowo harus lebih kritis, konstruksi pemikiran harus dibangun. Enggak boleh Senin-Kamis, harus rutin," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/06/21220661/fahri-hamzah--kalau-calon-lain-tak-kuat-ya-mendingan-pak-jokowi

Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke