Sudah memasuki tahun ketiga pemerintahan, Presiden Jokowi belum juga melaksanakan salah satu poin dalam Nawa Cita, yakni menuntaskan perkara pelanggaran HAM berat masa lalu.
Sumarsih pun menegaskan, tidak akan menjatuhkan pilihannya pada Pilpres 2019 untuk Jokowi.
"Program aksi Jokowi-JK, salah satu butir mengatakan, kami berkomitmen menghapus impunitas. Tapi kenyataannya sudah tahun ketiga pemerintahannya, sampai sekarang belum ada tanda-tanda memprioritaskan penyelesaian kasus HAM berat masa lalu," ujar Sumarsih dalam aksi Kamisan di seberang Kompleks Istana Presiden, Kamis (3/8/2017).
(Baca: Sumarsih: Jokowi Menggunakan Penyelesaian Kasus HAM demi Meraup Suara)
"Sekarang ini sudah banyak orang berbicara pemilu 2019. Untuk itu, saya sebagai keluarga korban yang memperjuangkan supremasi hukum, saya juga lebih baik berbicara, lebih baik golput," lanjut dia.
Ibunda dari mahasiswa bernama Benardinus Realino Irawan itu yakin, janji akan menuntaskan pelanggaran HAM berat masa lalu akan terlontar lagi jika Jokowi maju kembali dalam Pilpres 2019.
Berkaca pada sepanjang pemerintahan Jokowi-JK, Sumarsih pun yakin bahwa isu penuntasan pelanggaran HAM berat masa lalu akan kembali menjadi cara pencitraan paling ampuh untuk menyerang lawan politik Jokowi sekaligus mengangkat popularitasnya.
"Karena sudah teruji selama pemerintahan, apa yang tertulis dalam visi misi dan program aksi, ternyata tidak ditepati janjinya," ujar Sumarsih.
(Baca: Ini Kendala Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu Menurut Wiranto)
Tidak hanya kecewa pada Jokowi, Sumarsih juga kecewa kepada wakil rakyat di Senayan. Khususnya, anggota DPR RI yang berlatar belakang aktivis.
"Yang sangat menyedihkan, anak-anak muda yang sekarang menjadi anggota DPR itu, dulunya meneriakkan memberantas korupsi, tetapi kenyataannya dia mendukung dan melindungi para koruptor," ujar Sumarsih.
Aksi "Kamisan" yang digelar Kamis ini merupakan aksi yang ke-5001. Selain diisi orasi politik, aksi "Kamisan" kali ini juga diwarnai dengan gamelan dan pembagian buku berisi isu-isu HAM. Sekitar pukul 15.40 WIB, Presiden Jokowi tampak keluar dari Istana.
Iring-iringan mobil kepresidenan melintas di Jalan Medan merdeka Utara menuju ke Jalan Medan Merdeka Barat. Namun, Jokowi tidak menengok aksi tersebut.
"Biarin saja," ujar Sumarsih.
https://nasional.kompas.com/read/2017/08/03/20592891/sumarsih--orang-bicara-pemilu-2019-saya-lebih-baik-golput-