Salin Artikel

Berita Populer: Mantan Gubernur Berstatus Napi Tepergok di Bandara hingga "Sihir" Jokowi untuk DP Rumah

1. Mantan Gubernur Berstatus Napi Tepergok di Bandara, Ini Kata KPK dan Kemenkumham

Seorang pria mirip narapidana kasus korupsi dan kasus suap DPRD Sumut yang juga mantan Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho terlihat melenggang bebas saat berada di area check-in sebuah bandara.

Pria mirip Gatot itu diduga berada di Bandara Kualanamu Medan, Kamis (27/7/2017), dia tampak asyik sedang berbincang dengan seorang pria berkacamata. Pria yang diduga Gatot itu mengenakan topi warna hitam dan jaket bomber sedang berdiri menunggu sesuatu.

Gatot sendiri tengah menjalani masa hukumannya akibat kasus tersebut.

Terkait hal itu, Kantor Wilayah Kemenkum HAM Sumut melalui Kepala Divisi Permasyarakatan Hermawan Yunianto mengatakan, KPK mengembalikan narapidana kasus suap pimpinan dan anggota DPRD Sumatera Utara tersebut dari Lapas Tanjung Gusta ke Lapas Sukamiskin.

Menurut dia, Gatot hanya dititipkan KPK di Lapas Tanjunggusta. Karena, Gatot menjalani persidangan di Medan, tepatnya di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Medan.

Berita selengapnya simak di sini. 

Meski telah habis terjual, peminat perumahan Villa Kencana Cikarang di Bekasi, Jawa Barat, masih sangat banyak.

Saat ini, tercatat 1.000 pembeli berstatus menunggu atau waiting list untuk mendapatkan rumah yang diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada awal Mei lalu itu.

Managing Director PT Sri Pertiwi Sejati Group (SPS Group), Asmat Amin mengatakan, tingginya permintaan masyarakat terhadap hunian tersebut karena faktor Jokowi.

"Kelebihan rumah ini karena diresmikan Jokowi, jadi terekspos media. Selain itu, karena ini rumah subsidi dengan harga terjangkau tapi fasilitas kelas real estate, " kata Asmat kepada KompasProperti, Jumat (28/7/2017).

Berita selengkapnya di sini. 

Seorang pengemudi Ferrari hilang kendali saat melesat di jalan tol. Kendaraan seharga Rp 3,4 miliar itu hancur berantakan, hanya berselang satu jam setelah dibeli.

Kepolisian Inggris mengatakan, Ferrari tipe 430 Scuderia itu melayang dalam kondisi basah di jalan tol M1 dekat Yorkshire, Kamis sore (27/7/2017).

Pengemudi tidak bisa mengendalikan kendaraan tersebut sehingga meluncur ke luar jalur tol sejauh 50 meter dan berakhir di sebuah ladang.

Tak lama kemudian, api menyala dan melalap mobil buatan Italia itu.

Pemadam kebakaran mampu memadamkan api, namun kondisi kendaraan telah hangus dan tinggal puing. Bagaimana dengan pengemudinya?

Simak berita selanjutnya di sini. 

Vice President Gojek Regional Central Java Delly Nugraha atas nama manajemen Gojek meminta maaf atas operasionalisasi Gojek di Salatiga yang menimbulkan keresahan.

Hal itu dikatakan Delly Nugraha menanggapi kemarahan Wali Kota Salatiga, Yuliyanto di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga, Jumat (28/7/2017) siang.

"Kami minta maaf karena kehadiran Gojek di Salatiga seakan membuat ricuh. Kami berjanji dalam waktu dekat ini, kami akan melakukan pendekatan yang lebih agresif dengan pihak usaha transportasi lainnya di Salatiga," kata Delly.

Kesempatan bertemu orang nomor satu di Salatiga ini juga digunakan Delly untuk meluruskan informasi yang beredar bahwa Gojek telah di launching di Salatiga per 5 Juli 2017 lalu. Hingga saat ini yang dilakukan manajemen Gojek, baru sebatas rekrutmen driver Gojek.

Baca selengkapnya di sini. 

Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Didik Mukrianto menyayangkan pernyataan Jokowi yang membandingkan penggunaan presidential threshold pada 2014 dengan pemilu 2019 mendatang. Didik menganggap Jokowi telah menyederhanakan persoalan yang berbeda normanya dengan logika dan nalar yang sangat subyektif dan tidak rasional.

"Sungguh menggelikan apa yang disampaikan Pak Jokowi terkait penetapan presidential threshold dalam UU Penyelenggaraan Pemilu," kata Didik dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (29/7/2017).

Penetapan presidential threshold dalam Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, lanjut Didik, sangat berbeda norma, logika, dan implikasi struktur politik yang melandasinya. Sebab, berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, pemilu legislatif dan pemilu presiden dilaksanakan serentak pada 2019.

Baca selengkapnya di sini. 

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/29/10405521/berita-populer--mantan-gubernur-berstatus-napi-tepergok-di-bandara-hingga

Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke