Salin Artikel

Ketua MA: Sebenarnya Kami Butuh 4000 Hakim, tetapi...

Saat ini, hakim-hakim yang ditempatkan di pengadilan tingkat pertama kelas II sejak 2011 tertahan. Sebab, selama enam tahun tidak bisa dipindahkan ke tempat lain lantaran belum ada hakim baru yang menggantikan.

Adapun jumlah hakim yang dibutuhkan sangat banyak. Sementara yang disetujui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk direkrut tahun 2017 adalah 1.684 orang.

"Sebenarnya kami butuh 4000 hakim, tapi sekarang ini yang diberikan (disetujui) baru 1.684," kata Hatta di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Jumat (14/7/2017).

Hatta melanjutkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerbitkan surat keputusan untuk 86 pengadilan baru di berbagai wilayah. Akan tetapi, sampai sekarang belum bisa beroperasi karena tidak ada hakim yang bertugas di sana.

(Baca: Ada Lowongan Lebih dari 19.000 CPNS untuk MA dan Kemenkumham, Tertarik?)

Oleh karena itu, Hatta berharap rekrutmen hakim tahun ini dapat mengisi pengadilan-pengadilan tersebut.

"Mudah mudahan target 1.684 bisa terpenuhi, sehinga meringankan beban para hakim yang ada di daerah. Sebab, di daerah sudah sangat kekurangan hakim," kata Hatta.

Dikutip dari website MA, disebutkan bahwa pengumuman rekrutmen calon hakim 2017 akan dimulai pada Juli. Sementara pendaftarannya dimulai pada Agustus 2017 dan akan berlangsung selama dua minggu. Hasil pendaftaran diketahui pada bulan Desember 2017.

Adapun rangkaian seleksi meliputi Tes Kemampuan Dasar (TKD) dan Tes Kemampuan Bidang (TKB) dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Negara. Tes Kemampuan Bidang meliputi tes kemampuan materi/substansi hukum, psikotes, dan wawancara.

(Baca: MA: Rekrutmen Hakim Dimulai Pertengahan Juli)

Nantinya, peserta seleksi Calon Hakim yang dinyatakan diterima akan memasuki Pendidikan Pra Jabatan dan Pendidikan Calon Hakim Terpadu mulai tahun 2018. Pendidikan ini akan ditempuh selama 2 tahun.

Peneliti Lembaga Kajian dan Advokasi untuk Independensi Peradilan (LeIP ), Liza Farihah berharap proses seleksi calon hakim pengadilan oleh Mahkamah Agung (MA) dilakukan secara transparan. Liza menyarankan agar ada keterlibatan publik dalam proses seleksi.

"Jangan sampai transparansi dan keterbukaan yang dimaksud cuma sebatas mengumumkan semua tahapan seleksi," kata Liza saat dihubungi, Rabu (28/6/2017).

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/14/20233491/ketua-ma--sebenarnya-kami-butuh-4000-hakim-tetapi-

Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke