Salin Artikel

Megawati: Ayah Saya Mengatakan, Tanpa Ulama Kita Masih Dijajah

Hal ini disampaikan Megawati saat berbicara pada Halaqah Nasional Alim Ulama se-Indonesia, di Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Megawati mengatakan, pertemuan itu terjadi saat ia masih kecil. 

Saat itu, kata Mega, ia heran mengapa para ulama bertemu Bung Karno, Presiden saat itu, dengan menggunakan sarung dan sandal.

"Loh, saya saja tidak boleh pakai sandal, katanya enggak sopan. Kok ini dibolehkan sih?" kata Megawati, disambut tawa para ulama yang hadir.

Baca: Cerita-cerita saat Bung Karno Perjuangkan Islam Progresif

Bung Karno,  lanjut Megawati, menjelaskan kepadanya bahwa peran ulama tersebut sangat penting bagi kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu, Bung Karno tidak berani mengatur gaya berpakaian para ulama tersebut.

"Ayah saya mengatakan kalau tanpa mereka, mungkin kita akan tetap dijajah. Tanpa mereka kemungkinan kita tidak akan merdeka," ujar Presiden ke-5 RI ini.

Megawati mengatakan, seringnya Bung Karno bertemu ulama membuatnya mengerti bahwa Islam adalah agama yang membawa ajaran kedamaian.

Namun, Megawati mengaku sedih, ketika ada sekolompok orang yang justru bersikap bertentangan dengan ajaran Islam yang damai.

Baca: Bulan Soekarno, untuk Mengingat Susah Payah Pendiri Bangsa

"Kenapa ada orang yang mengatakan mereka beragama Islam, tapi menurut saya, beda dengan yang saya alami dari kecil sampai sekarang ini. Ketika bertemu mereka (ulama), saya rasakan kehangatan cinta kasih. Tapi ada keadaan yang sangat beda saat ini" ujar Megawati.

Ketua Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) ini pun berharap sekitar 700 ulama yang hadir terus menyebarkan ajaran Islam yang damai dan toleran.

"Saya yakin Islam itu indah bawa ketenangan kebahagiaan" kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/13/17134061/megawati--ayah-saya-mengatakan-tanpa-ulama-kita-masih-dijajah

Terkini Lainnya

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke