Pemindahan Kedutaan AS itu merupakan salah satu rencana Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
"Pemindahan itu langkah yang buruk dan akan merugikan perjuangan bangsa Palestina," kata Dino, di Wisma Antara, Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Menurut Dino, jika terealisasi, rencana ini akan merusak komitmen pada solusi dua-negara (two state solution).
Apalagi, perundingan dua negara, Israel dan Palestina, tidak berjalan.
"Two state solution di ambang kandas. Kenapa menciptakan gerakan baru yang hanya akan semakin perburuk suasana," ujar Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu.
Dino berharap, Presiden Trump mempertimbangkan kembali gagasan memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem.
Wacana pemindahan Kedutaan AS dari Tel Aviv itu mengemuka sejak beberapa bulan terakhir.
Trump secara terbuka juga telah mengatakan bahwa dirinya mendukung 100 persen, sebagai salah satu bentuk komitmen hubungan baik antara Washington dan Israel.
Wacana ini semakin kuat setelah sumber di tim transisi Trump kepada satu stasiun televisi Israel mengatakan bahwa Duta Besar AS yang baru akan tinggal dan berkantor di Yerusalem, meski kantor di Tel Aviv akan tetap buka.
Sebelumnya, tim transisi Trump mengatakan, pemindahan kantor kedutaan ke Yerusalem akan menjadi salah satu prioritas setelah Trump resmi dilantik sebagai Presiden AS pada 20 Januari.
Dikatakan, ini adalah jalan tengah untuk memuaskan kelompok kanan di Israel yang mendesak pemindahan kantor Kedubes AS ke Yerusalem dan mencegah kontroversi bagi yang menentang langkah ini karena pada dasarnya AS 'tetap punya kantor kedutaan' di Tel Aviv.
https://nasional.kompas.com/read/2017/01/24/19211851/rencana-trump-pindahkan-kedutaan-as-ke-yerusalem-dinilai-rugikan-perjuangan