Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Beri Makan Kurma, Gorila yang Biasa Berontak Tiba-tiba Tenang

Kompas.com - 29/06/2017, 17:11 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bukan pertama kali mengunjungi Pusat Primata Schmutzer, Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan.

Saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, tepatnya pada tahun 2013, ia juga pernah berkunjung ke sana.

Jokowi pun tidak melihat ada perbedaan kondisi primata antara dahulu dengan sekarang.

 

"Sama, saya lihat sehat-sehat. Cerah ceria semua," ujar Jokowi usai melihat-lihat.

Baca: Presiden Jokowi Bikin Kesal Pengunjung Pusat Primata Schmutzer

 

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan Jokowi masih ingat betul seluk beluk Schmutzer.

Bahkan, ia berjumpa dengan salah satu gorila yang dahulu pernah ia temui.

Baca: Saat Jokowi Beri Makan Gorila...

 

"Beliau masih ingat gorila, masih ingat namanya si Kumbo yang (sekarang sudah berusia) 22 tahun asal Inggris," ujar Dina.

Jokowi juga sempat memberikan makan Kumbo beberapa buah kurma.

Syukur, Kumbo tidak agresif melihat orang banyak, dan mau menerima kurma impor yang diberikan Jokowi.

Baca: Ketika Pengunjung Ragunan Soraki Pengawal Jokowi...

 

"Beliau tadi berikan makan Kumbo. Alhamdulilah Kumbo itu tidak berontak. Karena biasanya dia berontak kalau enggak sama pawangnya," ujar Dina.

Jokowi dan keluarga berada di area tersebut sekitar 40 menit. Keluarga Jokowi tampak berbaur dengan pengunjung yang sudah ada terlebih dahulu di pusat primata tersebut.

Baca: Murah Meriah, Alasan Jokowi dan Keluarga Liburan ke Ragunan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com