Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan KPK Cerita tentang Kerja Sama Internasional Lewat #ceritaKPK

Kompas.com - 09/06/2017, 11:09 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode Muhammad Syarif bercerita tentang kerja sama internasional KPK dalam pemberantasan korupsi melalui akun Twitter resmi KPK, @KPK_RI.

Selamat pagi!Saya @LaodeMSyarif. Pagi ini saya akan bercerita ttg Kerjasama Internasional Pemberantasan Korupsi. #ceritaKPK,” kata Laode, melalui akun Twitter, @KPK_RI, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (9/6/2017).

Dengan tagar #ceritaKPK, Laoede memposting 30 tweet untuk menjelaskan mekanisme kerja sama internasional menangani kasus korupsi.

Menurut Laode, korupsi adalah kejahatan serius yang sering kali melewati batas negara.

Krn itu kerja sama antar penegak hukum sgt penting,seperti dikemukakan oleh Kofi Anan “If crime crosses all borders,so must law enforcement,” tulis Laode.

Ia mengatakan, KPK bekerja sama dengan negara-negara lain dalam memberantas korupsi melalui beberapa forum multilateral, regional, dan bilateral.

Dalam kerja sama multilateral, KPK bekerja sama dengan semua penanda tangan United Nations Convention Against Corruption (UNCAC).

KPK juga memanfaatkan forum G20, APEC, ASEAN dan lain-lain, karena forum-forum tersebut selalu memiliki agenda pemberantasan korupsi.

Laode mengatakan, KPK bahkan menjadi salah satu motor utama penggerak agenda anti-korupsi pada forum-forum tersebut.

Kerja sama Internasional dalam pemberantasan korupsi membutuhkan juga kerja sama di level nasional.

KPK sering melibatkan Central Authority Mutual Legal Assistance (MLA) di Kementerian Hukum HAM, Kementerian Luar Negeri, dan Interpol yang berkantor di Mabes Polri.

Biasanya setiap kasus korupsi yang melibatkan negara lain, KPK mengirim surat melalui Central Authority MLA di Kemenkum HAM untuk disampaikan kepada pejabat yang berwenang di negara yang dimintai bantuan.

Setelah itu biasanya diikuti dengan surat menyurat dan pertemuan untuk pembahasan yang lebih teknis.

Jika negara yang dimintai bantuan tidak kooperatif, biasanya diikuti dengan high level meeting antara negara peminta dan negara yang dimintai bantuan untuk kemudian membahas kendala-kendala yang dihadapi oleh kedua belah pihak.

Namun, bantuan timbal balik melalui MLA, menurut Laode, kadang memakan waktu lama.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com