Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri dan KPK Bahas Penguatan Pengawas Internal di Pemda

Kompas.com - 26/05/2017, 10:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Jumat (26/5/2017).

Kedatangan Tjahjo tersebut guna membahas mekanisme penguatan pengawas internal pemerintah, khususnya terkait uang negara yang mengalir untuk pembangunan di daerah.

"Intinya, secara umum kami ingin penguatan pengawasan di daerah. Jangan sampai urusan Rp 10 juta saja tertangkap tangan, sampai KPK turun ke bawah," ujar Tjahjo di Gedung KPK.

(Baca: Mendagri: Kita Harus Maklumi Perang terhadap Terorisme dan Radikalisme)

Menurut Tjahjo, pembahasan ini berupaya memperkuat fungsi inspektorat daerah dalam mengawasi anggaran dari pemerintah pusat.

Menurut Tjahjo, pengawas atau inspektorat harus bisa mendeteksi adanya manipulasi atau pungutan liar dalam perencanaan anggaran hingga penyaluran dana bagi masyarakat.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penguatan aparat pengawas internal pemerintah merupakan salah satu konsentrasi KPK untuk mencegah dan meminimalisir korupsi sejak awal di instansi pemerintahan.

(Baca: Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Wujudkan Janji Kampanye)

Menurut Febri, setidaknya ada tiga hal utama yang perlu diperbaiki, yakni desain kelembagaan agar pengawas bisa lebih independen, sumber daya manusia yang sesuai dan persoalan perencanaan anggaran.

"Ke depan, diharapkan penyimpangan yang terjadi ditemukan terlebih dahulu oleh inspektorat, dan sanksi dapat dijatuhkan lebih efektif. Bahkan, pemberhentian inspektur tidak bisa dilakukan langsung oleh kepala daerah setempat," kata Febri.

Kompas TV Menteri Dalam Negeri RI Tjahajo Kumolo menyatakan terjadi pembengkakan dana penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2017.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com