Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aburizal Nilai Golkar Perlu Mulai Bahas Cawapres Jokowi

Kompas.com - 23/05/2017, 06:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Partai Golkar resmi mengusung Joko Widodo untuk Pemilu Presiden 2019.

Terkait sikap tersebut, Dewan Pembina DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai perlu bagi Partai Golkar untuk membahas soal usulan calon wakil Presiden pendamping Jokowi.

Hal itu diungkapkan Aburizal saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Senin (22/5/2017).

"Posisi capres sudah jelas yaitu Pak Presiden Joko Widodo. Namun posisi cawapres masih kosong. Sebagai partai apa yang harus kita lakukan dalam soal ini," kata Aburizal, Senin malam yang disambut tepuk tangan peserta Rapimnas yang hadir.

(Baca: Golkar Yakin Rapimnas Berpengaruh Besar Naikkan Elektabilitas)

Menurut pria yang kerap disapa Ical ini, merupakan hal wajar jika Rapimnas sebuah partai turut membahas soal pencalonan capres dan cawapres.

Terlebih dalam hal ini, Golkar telah menetapkan pilihan untuk mendukung Jokowi.

Usulan Aburizal kembali mengundang sambutan positif dari hadirin, yakni saat menanyakan apakah Golkar perlu mengusulkan cawapres yang berasal dari internal partai berlambang pohon beringin itu.

"Apakah kita akan mengusulkan satu atau dua nama dari Partai Golkar untuk mendampingi beliau?" tanya Politisi yang akrab disapa Ical itu.

"Setuju," jawab sejumlah peserta Rapimnas.

Hal strategis tersebut, menurut dia, perlu dibahas dalam Rapimnas.

(Baca: Saat Kader Pertanyakan Dukungan Golkar untuk Jokowi di Pilpres 2019)

Bisa jadi, masukan terkait cawapres tersebut juga tak menyebutkan nama agar tak mengesankan seolah Golkar mencari jabatan tersebut.

"Kita ingin membesarkan negara ini tapi kita juga ingin membesarkan Partai Golkar. Dengan semua itu kita mampu memberikan sumbangan agar tanah air tercinta dapat lebih adil, maju, sejahtera," tutur mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.

Kompas TV Rapimnas Golkar Bahas Bahan Pemenangan Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com