Minggu lalu, tepatnya Kamis 27 Maret 2017, Fakultas Psikologi UI memberikan tribute untuk Kakung, almarhum Bapak Mertua saya; Prof. Sarlito Wirawan Sarwono – Rockstar Psikologi Indonesia.
Dari yang saya ketahui, usulan menjuluki Kakung sebagai Rockstar Psikologi ini awal mulanya diajukan oleh tante Ninik L. Karim, sahabat keluarga sejak lama.
Tribute tersebut dikoordinasi oleh mas Bagus Takwin, salah satu penerus bidang ilmu Psikologi Sosial yang selama ini dengan tekun digeluti oleh Kakung.
Acara berlangsung di Auditorium Gedung H, Fakultas Psikologi UI, sebuah gedung bagian dari bangunan fakultas yang dibangun oleh Kakung semasa masih aktif menjabat sebagai dekan di sana.
Karena Kakung adalah salah satu pegiat budaya pewayangan, untuk menghormati kegemaran lamanya, acara dibuka dengan sebuah lantunan tembang Jawa yang dibawakan dengan sangat baik.
Kami selaku pihak keluarga yang diundang, dan saya terutama, tidak menyangka bahwa tribute itu akan berlangsung dengan teramat hangat dan indah.
Sebelum ini ada beberapa acara pemberian penghargaan untuk Kakung yang serupa. Memang selalu mengharukan, mengingat betapa Kakung amat dihargai jasanya oleh pihak-pihak yang pernah bekerjasama dengannya.
Namun, umumnya acara-acara tersebut dikemas lebih formal. Sementara acara di Psikologi UI kemarin ini nuansanya lebih santai, kekeluargaan, dan akrab.
Meskipun ada perwakilan dari pihak Kepolisian yang hadir karena Kakung juga membaktikan begitu banyak energi dan ilmunya untuk perbaikan institusi POLRI, serta ada pula perwakilan Pemda, namun tidak membuat keseluruhan acara menjadi kaku.
Satu hal yang saya catat adalah, ternyata sepertinya banyak orang yang berduka dan merasa kehilangan Kakung, bahkan kadang dalam kadar yang melebihi duka kami selaku keluarga.
Alasan mereka berbeda-beda. Dekan Fakultas Psikologi UI, Ibu Tjut Rifa Meutia (Bu Tia), misalnya, pernah menyampaikan langsung pada saya bahwa perkenalan beliau dengan almarhum sudah dimulai lebih dari 40 tahun yang lalu. Beliau merasa tidak mungkin berada di posisinya sekarang di dunia psikologi jika tidak karena Kakung.
Kemudian ada pula penampilan indah dari Bilik Musik, kelompok musik independen kampus yang pendiriannya didukung penuh oleh Kakung. Kelompok tersebut mencari rekaman lama penampilan solo saxophone Kakung dengan lagu For Sentimental Reason. Rekaman tersebut lantas diputar di multimedia ruangan saat acara berlangsung, dan secara live dari panggung mereka ‘mengiringi’ Kakung yang sedang bermain solo.