Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Semua Kader Golkar Solid Dukung Novanto

Kompas.com - 25/04/2017, 11:36 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham menegaskan tak ada langkah khusus yang disiapkan internal partai terkait terseretnya Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi proyek e-KTP.

Hal itu disampaikan Idrus menanggapi pernyataan Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Golkar Yorrys Raweyai.

Yorrys sebelumnya mengatakan ada sejumlah langkah khusus yang disiapkan Golkar terkait pencegahan Novanto ke luar negeri atas permintaan KPK.

"Enggak ada apa-apa. Saya sudah telepon Bang Yorrys. Dia bilang bukan gitu pernyataannya. Dia bilang kan bilamana, dan itu kan sudah diatur dalam sistem kami, bukan apa-apa," kata Idrus saat dihubungi, Selasa (25/4/2017).

(baca: Yorrys Sebut Ada Langkah Penyelamatan Golkar Setelah KPK Cegah Setya Novanto)

Ia mengatakan, semestinya dalam kondisi ketua umum tengah didera masalah, semua kader Golkar semestinya prihatin dan mendukung, sehingga tetap solid.

Idrus menyayangkan pihak di internal Golkar yang justru tak memberi dukungan kepada Novanto.

Ia menuturkan, dahulu Golkar pernah mengalami situasi yang sama seperti sekarang, yakni saat Akbar Tandjung masih menjabat ketua umum.

(baca: Yorrys Raweyai: Setya Novanto Hampir Pasti Jadi Tersangka e-KTP)

Saat itu, Akbar tersangkut kasus korupsi Bulog (Badan Urusan Logistik), namun di Pileg 2004 Golkar tetap memperoleh suara terbanyak.

"Itu karena kami Solid, buahnya menang di 2004, di tengah isu itu. Dalam pusaran isu korupsi," tutur Idrus.

"Jadi enggak langkah apa-apa. Semua solid mendukung kepemimpinan Novanto. Jadi kalau ada pikiran itu, itu pikiran pribadi dan itu tidak masuk dalam sistem. Kalau ada yang ngomong itu, itu adalah ucapan pribadi dan tak masuk dalam sistem sehingga tak perlu diikuti," lanjut Idrus.

(baca: Jika Novanto Tak Bijak, Nasib Golkar Diyakini Bakal seperti Demokrat)

Yorrys sebelumnya menyebut, Golkar saat ini sedang menjalankan proses politik internal menyikapi masalah Novanto. Proses politik tersebut berorientasi pada penyelamatan partai.

Apa langkah strategis penyelamatan Golkar yang dimaksud, Yorrys tidak mau mengungkapkannya.

Bahkan, Yorrys menyebut Novanto hampir pasti ditetapkan jadi tersangka oleh KPK.

Kompas TV Setya Novanto Jadi Sosok Kunci Kasus Korupsi E-KTP?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com