Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Wapres Kalla untuk Warga DKI Jakarta Setelah Pilkada Usai

Kompas.com - 19/04/2017, 12:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap siapa pun pasangan calon yang menang pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua, dapat mengabdikan diri kepada warga DKI Jakarta.

Jusuf Kalla meminta tidak ada sekat apa pun ketika gubernur terpilih itu akhirnya memimpin.

"Siapa pun yang terpilih, maka di bawah sudah harus bersatu," ujar Kalla usai mencoblos di TPS 03 Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4/2017).

"Tidak ada lagi siapa yang pilih, siapa pilih B. Pokoknya harus memimpin seluruh rakyat Jakarta," kata dia.

(Baca juga: Ini Kata Wapres Kalla Saat Ditanya Prediksi Hasil Pilkada DKI Jakarta)

Sebagai ibu kota negara, menurut Kalla, Jakarta seharusnya memiliki tingkat pembangunan seperti ibu kota negara lain.

Namun, masih banyak persoalan rutin yang dialami Jakarta, seperti kemacetan dan banjir.

Persoalan lain yang juga masih ada yaitu ketimpangan ekonomi. Untuk itu, pekerjaan rumah utama yang harus dilakukan gubernur dan wakil gubernur baru dalam kurun waktu lima tahun ke depan yaitu meminimalisir hal tersebut.

"Ini kan ibu kota negara yang sama dengan ibu kota negara lain itu maju dengan hilang kekumuhan, agar orang kerja, penataan, perumahan dan sebagainya. Banyak hal tentu," ujar Kalla.

(Baca juga: Simak Hasil Quick Count Pilkada DKI Jakarta oleh Litbang Kompas)

Kompas TV DPT Dibayangi Penggelembungan dan Pemilih Siluman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com