Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan RB Sebut Banyak Kepala Daerah yang Hasil Kerjanya Mubazir

Kompas.com - 14/04/2017, 07:50 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur menilai masih banyak kepala daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, yang kinerjanya belum maksimal.

Asman menyatakan, antara target dan pencapaian kerja kepala daerah banyak yang tidak sesuai. Alhasil, anggaran yang telah dikeluarkan pun menjadi mubazir.

"Tidak sinkron antara out come dengan kegiatannya. Apa yang mau dihasilkan dengan kegiatannya itu enggak nyambung, mubazir banyak di situ, duitnya habis tapi hasilnya enggak ada," ujar Asman Abnur di Bandung, Kamis (13/4/2017).

Asman datang ke Bandung untuk menghadiri acara pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018.

Asman melanjutkan, saat ini ada sekitar 193 daerah yang program kerjanya tidak maksimal. Karena ketidaksesuaian antara target dan pencapain itu, pemborosan anggaran hingga saat ini mencapai Rp 400 triliun.

Menurut Asman ada berbagai program atau kegiatan yang menyedot banyak anggaran tapi hasilnya tidak sesuai.

"Banyak perjalanan dinas, banyak rapat di hotel, kemudian banyak proyek titipan-titipan," kata Asman Abnur.

"Bikin pengairan tapi sawahnya enggak ada, Bikin bendungan targetnya untuk mengairkan sawah tapi paritnya atau saluran airnya enggak dibuat. Ini yang terjadi sekarang, yang tidak tepat sasaran," ujar dia.

Asman menargetkan tahun ini akan ada banyak perbaikan. Namun, agar lebih mudah, maka upaya perbaikan ini perlu didukung oleh kepala daerah yang sudah punya predikat bagus dalam menjalankan program kerjanya.

Saat ini, kata Asman, baru tiga daerah yang kepala daerahnya punya predikat bagus yakni, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Timur, dan Gubernur DI Yogyakarta.

Asman berharap, Gubernur yang memiliki nilai bagus dalam melaksanakan program kerjanya itu dapat mendorong para bupati dan wali kota yang ada di bawahnya untuk melakukan hal yang sama.

"Kalau perlu dibuat satu tim, lalu dikurung di suatu tempat sampai mereka mengerti. Seluruh SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) harus mengerti," kata Asman.

(Baca juga: "Open Bidding", Sistem Baru agar Kepala Daerah Tak Sembarangan Pilih Pejabat)

Menurut Asman, kunci keberhasilan negara ini bukan hanya pada pimpinan, tapi tergantung pada penyelenggara negaranya.

"Jadi, Kalau aparatur sipil negaranya tidak cerdas, datang ke kantor hanya karena takut dengan absen dan enggak tahu mau kerja apa, enggak akan maju negeri kita," ujar politisi PAN tersebut.

(Baca juga: Mendagri Ingatkan Janji Kampanye Kepala Daerah Harus Sesuai Nawacita)

Kompas TV Perjalanan jauh seperti ini kerap dilakukan aparatur desa dan masyarakat di Nusa Penida, Bali, untuk mengurus administrasi ke kantor kecamatan. Tak adanya jaringan telekomunikasi mempersulit mereka dalam beraktivitas. Sudah bertahun-tahun warga di sini tak leluasa berkomunikasi. Untuk sekadar menelpon, mereka harus menyusuri bukit atau pergi ke desa lain yang tersedia sinyal telekomunikasi. Berkembangnya kawasan wisata Bali diharapkan masyarakat Desa Sekartaji bisa berefek pada pembangunan di wilayahnya. Hal ini termasuk mendorong perusahaan layanan telekomunikasi untuk memperluas jaringan, untuk menjangkau seluruh Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com