Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jabat Dubes Selandia Baru, Tantowi Yahya Akui Diusulkan oleh Golkar

Kompas.com - 13/03/2017, 18:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantowi Yahya resmi menjabat sebagai Duta Besar Selandia Baru setelah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/3/2017). Tantowi tak menampik penugasannya ini tak terlepas dari peran Partai Golkar.

"Karena sudah menjadi partai pendukung pemerintah, Golkar memiliki hak yang sama dengan parpol-parpol lain yang sudah lebih dulu bergabung. Termasuk Partai Golkar mendapatkan jatah seorang Menteri pPrindustrian, Golkar dapat jatah juga sebagai Dubes," kata Tantowi usai pelantikan.

Tantowi mengatakan, namanya diusulkan oleh Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan sepenuhnya berada di tangan Jokowi sebagai pemilik hak prerogatif.

"Bergabung di pemerintah sekalipun, kalau Presiden enggak mau, ya enggak mau, tidak terjadi," ucapnya.

(Baca: 17 Duta Besar Resmi Dilantik Presiden Jokowi)

Jokowi pun pada akhirnya menyetujui usulan yang diajukan Partai Golkar dan mengirimkan nama Tantowi bersama 22 calon Dubes lainnya untuk menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR.

Tantowi tanpa kesulitan bisa melalui uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan oleh rekan-rekannya di Komisi I DPR.

"Alhamdulillah saya dubes pertama setelah Golkar bergabung dengan pemerintah," ucap Tantowi.

(Baca: Ini Misi 17 Duta Besar yang Baru Dilantik Jokowi)

Tantowi mengaku saat ini sudah mengajukan surat pengunduran diri sebagai Anggota DPR. Ia akan berangkat ke Selandia Baru dan bertugas pada akhir bulan ini.

Tantowi mengaku sudah mendapatkan sejumlah arahan dari Presiden. Pertama adalah meningkatkan komunikasi dan hubungan antara Indonesia dan Selandia Baru.

Selain itu, Tantowi juga diminta untuk bisa meningkatkan hubungan perdagangan, pariwisata, hingga beasiswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Abaikan PDI-P, MPR: Tak Ada Alasan untuk Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

Pemerintah Tegaskan Tak Ragu Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Tangani ODGJ di Sumba Timur, Mensos Risma Minta Pemda dan Puskesmas Lakukan Ini

Nasional
Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club', Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club", Jokowi Usul Pertemuannya Dua Hari Sekali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com