Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Terduga Teroris Ditangkap di Malaysia, Kemlu Beri Bantuan Hukum

Kompas.com - 06/03/2017, 13:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berencana memberikan bantuan hukum bagi warga negara Indonesia yang terjerat perkara terorisme di Malaysia.

"Kami akan memberikan bantuan hukum yang layak untuk WNI yang terlibat masalah hukum di negara lain," ujar Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/2/2017).

"Bagaimana pun juga, prinsip untuk melindungi segenap warga negara Indonesia itu diutamakan. Di mana saja, kapan saja, akan negara lindungi," lanjut dia.

(baca: WNI Diduga Anggota ISIS Ditangkap Polisi Malaysia)

Terlepas apakah WNI itu benar-benar terlibat teroris atau tidak, lanjut Wiranto, negara harus tetap memberikan perlindungan.

Ia kemudian memberikan contoh saat WNI bernama Siti Aisyah yang terlibat perkara dugaan pembunuhan kakak tiri penguasa Korea Utara Kim Jong Nam di Malaysia, beberapa waktu lalu.

"Sama seperti Siti Aisyah. Karena masalah hukumnya di negara lain, yurisdiksi Indonesia tidak bisa masuk ke sana, maka diberikanlah bantuan hukum untuk memastikan dia mendapatkan perlakuan hukum yang layak," ujar Wiranto.

Meski demikian, Wiranto belum bisa memberikan komentar lebih rinci soal WNI yang diduga terlibat perkara teroris itu.

Ia menyerahkan prosesnya kepada Kementerian Luar Negeri.

"Itu urusan Kemenlu lah. Tugas Menko Polhukam itu mengkoordinasikan saja. Jadi itu urusannya di sana," ujar Wiranto.

Kepolisian Malaysia mengumumkan identitas tujuh orang tersangka terduga teroris jaringan ISIS, baru-baru ini.

Seorang di antaranya diketahui WNI berjenis kelamin pria, berusia 28 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petani.

Bersamaan dengan penangkapan ketujuh orang itu, polisi Malaysia juga menemukan paspor dan uang dari sejumlah negara senilai 270 ribu ringgit Malaysia. Uang tersebut diduga untuk pembiayaan teror di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com