Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Salman Terkejut Indonesia Punya 800.000 Masjid

Kompas.com - 04/03/2017, 12:14 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud, terkejut saat mengetahui Indonesia memiliki 800.000 masjid. Hal ini diceritakan Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada wartawan usai melepas Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Kalla mengatakan, dalam pertemuan di Hotel Raffles, Jumat malam, ia menyampaikan ucapan kebanggaan dan terimakasih atas tugas Raja yang luar biasa, melayani dua kota suci dan masjid besar di Mekah dan Madinah. Namun, Kalla yang juga Ketua Dewan Masjid turut menceritakan kondisi masjid di Indonesia.

"Saya bilang, saya Ketua Dewan Masjid, 800.000 masjid di sini. Terkejut dia. Dia kira 8000, tapi 800.000, semua terkejut," kata Kalla.

Baca: Wapres Kalla Melepas Raja Salman

Kalla menambahkan, Indonesia sebagai negara mayoritas muslim memang tidak memiliki masjid sebesar Masjidil Haram di Mekah atau Masjid Nabawi di Madinah. Namun, Indonesia memiliki masjid yang banyak dan tersebar luas di semua daerah.

"Dia masjid besar, kita masjid banyak, hampir sama maknanya," kata Kalla.

Kompas TV Kedatangan Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulazis Al-Saud ke Indonesia banyak memunculkan cerita menarik, salah satunya saat Raja Salman secara khusus menanyakan kabar cucu presiden pertama, Soekarno. Saat berkunjung ke Istana Bogor, Jawa Barat pada Rabu lalu. Raja Salman tak hanya bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Di sela-sela acara penyambutan di Istana Bogor, Raja Salman sempat menanyakan cucu Soekarno kepada Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com