Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Tangani TKI yang Kehilangan Ginjal Saat Bekerja di Qatar

Kompas.com - 28/02/2017, 08:15 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa pihaknya akan menangani kasus dugaan penghilangan ginjal yang menimpa TKI asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sri Rabitah.

Sri diduga kehilangan ginjalnya saat bekerja di Qatar pada 2014 lalu. Ia mengaku dioperasi oleh dokter setempat tanpa ada persetujuan dirinya untuk pengangkatan ginjal.

"Kita sedang coba tangani, tim Direktorat Perlindungan WNI sedang menangani," kata Menlu di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (27/2/2017) malam.

Menlu enggan menjelaskan secara spesifik penanganan seperti apa yang dilakukan. Ia hanya menegaskan bahwa prinsipnya, prosedur tetap selalu dijalankan apabila ada warga negara Indonesia yang mendapat masalah di luar negeri.

"Insya Allah kita akan bisa memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga negara kita, masalah-masalah yang dihadapi dari ringan sampai sulit insya Allah bisa dilakukan," kata Menlu.

(Baca: BP3TKI: Sri Rabitah Bekerja ke Qatar secara Resmi)

"Karena mindset teman-teman para diplomat kita sebagai garda terdepan di perwakilan sudah berubah sama sekali, yaitu memberikan pelayanan dan kita sudah memiliki protap bagus untuk melayani itu," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Hermono mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan data terkait kasus dugaan penghilangan ginjal yang menimpa Sri.

(Baca: Sri Rabitah: Saya Tidak Ikhlas Ginjal Saya Diambil Diam-diam)

Selain itu, BNP2TKI juga akan meminta keterangan Sri untuk menceritakan secara lengkap kronologi kejadian hingga menjalani operasi pengangkatan ginjal.

Jika memang ditemukan bukti adanya tindakan penghilangan ginjal terhadap Sri, maka BNP2TKI akan mengajukan tuntutan hukum kepada majikan Sri, yakni Madam Gada.

Sri diberangkatkan menuju Qatar tahun 2014 melalui BLK-LN Falah Rima Hudaity Bersaudara. Di Qatar, Sri langsung bekerja di tempat Madam Gada.

(Baca: Kerja di Qatar, Sri Rabitah Kehilangan Satu Ginjal)

Sri mengaku selalu diperlakukan semena-mena selama bekerja dengan Madam Gada. Misalnya, bekerja nonstop mulai pukul 05.00 pagi hingga 03.00 dini hari.

Seminggu kemudian, Sri dipindahkan ke rumah orangtua Madam Gada yang saat itu sedang sakit. Suatu hari, tiba-tiba majikannya mengajak Sri ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya.

Di rumah sakit itu, Sri mengaku menjalani serangkaian pemeriksaan, seperti cek darah serta pemasangan infus. Sri sempat protes karena saat itu merasa dirinya sehat.

Oleh petugas, Sri dibawa ke sebuah ruangan yang mirip ruang operasi. Di sana dia disuntik dan tidak sadarkan diri.

Belakangan, Sri merasa sering sakit-sakitan. Ia kerap mengalami batuk darah, kencing darah, dan keluar darah dari hidungnya.

Kemudian, karena kerap sakit-sakitan, Sri dipulangkan kembali ke Indonesia. Suami Sri membawanya ke rumah sakit untuk dilakukan rontgen dan ia baru tahu telah kehilangan salah satu ginjalnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com