Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oesman: Kalau Ahok Duduk Dekat Pak Aqil Siradj, Itu Sudah Tanda-tanda

Kompas.com - 22/02/2017, 11:56 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hadir dalam acara pengukuhan pengurus DPP Partai Hanura di Sentul, Bogor, Rabu (22/2/2017).

Kehadiran Ahok mencuri perhatian para kader partai yang hadir, tak terkecuali Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang.

Awalnya, Oesman menyapa para tokoh yang hadir ketika mengawali pidato politiknya.

Setelah menyapa Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Oesman terkejut ketika melihat Ahok yang duduk di barisan depan.

Ahok duduk persis di samping kiri Said Aqil.

"Eh, ada Pak Ahok," kata Oesman sembari menunjuk ke arah Ahok.

"Aduhh...," tambah Oesman sambil tertawa.

Suasana ruangan langsung riuh. Para kader Hanura yang hadir bersorak dan bertepuk tangan.

Ahok lalu berdiri dan membungkukkan badan ke arah para hadirin.

"Kalau Pak Ahok sudah duduk di dekat Pak Aqil Siradj, ini ada tanda-tanda," kata Oesman tanpa menjelaskan apa maksud pernyataannya.

Suasana ruangan semakin riuh. Ahok terlihat tertawa sambil melihat ke arah Said Aqil.

Said yang ketika itu bersedekap ikut tertawa. Ia lalu empat kali bertepuk tangan lalu merapikan letak peci dan kembali bersedekap.

"Pak Ahok ini nakal, persis nakalnya kayak saya. Tapi saya suka," tambah Oesman.

Hanura menjadi salah satu parpol yang mengusung Ahok pada Pilkada DKI 2017. Selain Hanura, ada Partai Nasdem, Golkar, dan PDI Perjuangan yang turut mengusung calon petahana itu.

Ahok bakal bertarung melawan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com