Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetap Mencoblos di Tengah Kesibukan Kerja...

Kompas.com - 16/02/2017, 05:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menetapkan libur nasional pada Rabu (15/2/2017), sehubungan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2017. Harapannya, masyarakat di 101 daerah yang menggelar Pilkada bisa menyalurkan suaranya tanpa terganggu oleh pekerjaan.

Namun, ada juga sebagian kecil warga yang harus tetap bekerja karena tuntutan profesi, wartawan misalnya.

Bayu Istiqlal, wartawan salah satu radio nasional ini tetap harus bekerja demi memberitakan proses pemungutan suada ke masyarakat. Namun, di tengah kesibukan pekerjaan, Bayu memilih untuk tidak menyia-nyiakan hak pilihnya.

Sejak jauh hari, ia sudah menyiapkan formulir A5 agar bisa pindah ke TPS yang ada di seluruh wilayah DKI Jakarta. Sebab, ia sudah tahu pada hari pencoblosan akan tetap bertugas sehingga tidak bisa mencoblos di TPS dekat rumahnya di Kompleks Akri Ragunan.

Benar saja, di hari H pemungutan suara, Bayu diminta oleh kantornya untuk tetap bertugas meliput kegiatan calon Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan 2, Basuki Tjahaja Purnama. Ia meliput kegiatan Ahok bersama keluarga saat mebcoblos di TPS 54, di Kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara.

Namun, Bayu tidak bisa langsung mencoblos di TPS itu, karena untuk warga yang pindah TPS, pemilihannya baru dibuka pukul 12.00 WIB. Sementara, Ahok sudah terlebih dahulu meluncur ke kediaman Ketua Umum DPP PDI-P di Kebagusan.

Bayu pun harus ikut bergerak mengikuti Ahok ke kediaman Megawati. Untungnya, sesampainya di kediaman Megawati, waktu belum menunjukan pukul 12.15 WIB.

Masih ada waktu sebelum TPS ditutup pukul 13.00 WIB. Bayu pun langsung mendaftar di TPS 027 Kebagusan, yang berada tepat di depan rumah Megawati.

"Satu suara saja berharga," kata Bayu kepada rekan sesama wartawan usai mencoblos.

Bayu bercerita bahwa pada pilkada DKI 2012 dan pemilu 2014, cara serupa juga ia lakukan agar tetap bisa mencoblos di sela liputan.

Putu Merta Suryaputra, wartawan media online, juga mempunyai cerita serupa. Hari pemungutan suara, ia diminta kantornya untuk meliput kegiatan Megawati. Namun, Putu tidak sempat menyiapkan formulir A5 seperti Bayu.

Untungnya, TPS tempat Putu terdaftar tidak terlalu jauh dari lokasi liputannya. Putu terdaftar di TPS 011 Cipedak, yang berajarak sekitar 20 menit dengan sepeda motor. Di tengah kesibukannya mengetik berita, Putu menyempatkan diri untuk berangkat sebentar ke TPS-nya.

Setelah menyalurkan hak suara, ia langsung kembali ke kediaman Megawati dan melanjutkan pekerjaan.

"Nih, gua udah nyoblos," kata Putu bangga, sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah dicelup tinta ungu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Sindir Impor Beras, Megawati: Dibuat Sedemikian Rupa, sepertinya Kekurangan Terus

Nasional
17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

17 Sikap PDI-P Hasil Rakernas, Mandatkan Kembali Megawati Jadi Ketua Umum

Nasional
Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Sindir Puan dan Risma, Megawati: Penggede Partai Lama-lama Tambah Cengeng

Nasional
Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Anggota DPR Komisi III: Kapolri dan Jaksa Agung Perlu Duduk Bersama Telusuri Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Penutupan Rakernas PDI-P, Megawati Sebut Sudah Beri Tugas untuk Ahok

Nasional
PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

PDI-P Putuskan Hanya Jalin Kerja Sama Politik dengan Pihak yang Tingkatkan Kualitas Demokrasi

Nasional
Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Megawati Cerita Kerap Kunjungi Ahok di Tahanan

Nasional
PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

PDI-P Serahkan Mandat ke Megawati Tentukan Sikap Partai ke Pemerintah

Nasional
Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Air Mata Puan dalam Pembacaan Sikap Politik PDI-P...

Nasional
Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Sambil Menangis, Puan Minta Maaf Ada Kader PDI-P Tak Beretika dan Langgar Konstitusi

Nasional
Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Sikap Politik PDI-P: Pemilu 2024 Terburuk dalam Sejarah, Minta Evaluasi Sistem Pemilu

Nasional
Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Soal Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88, Presiden Diminta Lakukan Evaluasi Kepolisian dan Kejaksaan

Nasional
KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

KPK Sebut Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Punya Banyak Aset atas Nama Orang Lain

Nasional
Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Komisi III Akan Tanyakan Dugaan Jampidsus Dibuntuti Densus ke Polri dan Kejagung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com