Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu dari Tujuh Tahanan Ditnarkoba Polri yang Kabur Masih Buron

Kompas.com - 30/01/2017, 13:19 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menangkap enam dari tujuh tahanan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri yang kabur pekan lalu.

Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul, tujuh tahanan yang kabur itu menyebar menjadi dua kelompok.

"Lima orang mengarah ke Sukabumi, dua orang ke wilayah Jakarta," ujar Martinus di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Martinus mengatakan, mulanya polisi menangkap satu dari lima tahanan yang kabur ke Sukabumi, yaitu Ridwan Ramadhan. Mereka ditemukan bersembunyi di sebuah rumah milik tersangka bernama Anthony alias Ridwan.

(Baca: 5 Tahanan Narkoba yang Kabur Sempat Sembunyi di Rumah Salah Satu Tersangka)

Sementara itu, empat orang lainnya melarikan diri ke arah hutan. Hari berikutnya, tim gabungan berhasil menangkap lima tahanan lainnya, yaitu Amirudin alias Amir, Cai Chang alias Antoni, Sukmajaya alias Jaya, Ricky alias Felani, dan Azizul alias Izul.

"Tapi satu orang melawan, kemudian dilumpuhkan dan meninggal dalam perjalanan ke RS karena kehabisan darah," kata Martinus.

Dengan demikian, tinggal satu tahanan lagi yang masih dicari polisi, yaitu Anthony, yang bersembunyi di kawasan Sukabumi. Menurut Martinus, Anthony merupakan otak dari rencana mereka kabur dari rutan.

(Baca: Dua Tahanan yang Kabur dari Rutan Cawang Dilumpuhkan di Bogor)

"Kita masih melakukan pengejaran. Dari tujuh tim yang ada, mereka menyatu sekitar 30 personel mengejar Anthony karna dia adalah otak dari pelarian," kata Martinus.

Pada Selasa (24/01/2017), tujuh tahanan Direktorat Tindak Pidana IV Narkotika Bareskrim Polri kabur dari ruang tahanan di Cawang, Jakarta Timur. Mereka merusak tembok ruang tahanan dan melompati tembok berikutnya.

Setelah keluar, mereka menuju halaman parkir Rumah Sakit (RS) Otak Nasional yang berada persis di samping Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kompas TV Melacak Napi Kabur, Polisi Kerahkan Anjing

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com