Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Diminta Beri Sanksi Anggotanya yang Bertemu Presiden Israel

Kompas.com - 23/01/2017, 20:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengatakan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) perlu menegur anggotanya, Ibtisyaroh, yang telah melakukan pertemuan dengan Presiden Israel Reuven Rivlin.

Teguran ini dinilainya perlu dilakukan MUI meski Ibtisyaroh tidak sebagai perwakilan MUI atau perwakilan negara dalam pertemuan tersebut.

"Menurut saya sangat sewajarnya kalau MUI melakukan peneguran bahkan pemberian sanksi kepada yang bersangkutan karena tidak bisa dikatakan 'Saya berangkat pribadi'" kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/1/2017).

Hidayat menilai, dengan alasan apapun, pertemuan tersebut tidak tepat.

Ia mengatakan, posisi Israel adalah menolak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2334 bahkan mengancam akan menghentikan donasi untuk PBB.

(Baca: Publikasi Pertemuan Presiden Israel dengan Anggota MUI Dinilai Provokatif)

Selain itu, Israel juga menolak Resolusi UNESCO tentang Yerusalem dan Masjidil Aqsa.

"Bahkan minggu lalu diselenggarakan konferensi internasional atau perdamaian di Perancis. Israel juga memboikot dan tidak mau datang," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

mfa.gov.il Salah satu anggota MUI, Istibsyaroh, ketika berkunjung dan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin.

"Dalam posisi semacam ini, kok datang pimpinan MUI, sekalipun mengatasnamakan pribadi itu jelas salah waktu dan sama sekali tidak membantu masyarakat internaisonal untuk melaksanakan ketentuan PBB, untuk melaksanakan resolusi dewan keamanan PBB maupun UNESCO," papar dia.

Selain itu, kata Hidayat, Ibtisyaroh yang merupakan guru besar, seharusnya mampu membaca peta keseluruhan terkait posisi Israel.

(Baca: MUI Akui Ada Anggotanya yang Bertemu Presiden Israel)

Foto Ibtisyaroh bersama Presiden Israel dinilai kontradiktif dengan perjuangan Indonesia membantu rakyat Palestina.

"Israel posisinya lagi anti-masyarakat dunia. Masyarakat dunia sedang memperjuangkan perdamaian di Palestina melalui dua pendekatan Dewan Keamanan PBB dan UNESCO itu, Israel malah secara terbuka melakukan pembangkangan eh kok ini datang dan malah foto secara cerah ceria," kata Hidayat.

Dengan pengunggahan secara resmi oleh Pemerintah Israel, Hidayat menyayangkan foto tersebut betul-betul dimanfaatkan oleh pihak Israel.

"Mereka yang menyebarkan foto, mereka memublikasikan. Mereka pakai betul posisi ini untuk mengokohkan posisi Israel untuk seolah Israel enggak ada masalah kok," kata mantan Presiden PKS itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com