Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kapolri Rilis Kasus Narkoba di Depan Ruang Jenazah RS Polri

Kompas.com - 06/01/2017, 16:51 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyampaikan rilis pengungkapan kasus narkoba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2017).

Tepatnya, persis di depan Ruang Jenazah yang bersisian dengan Masjid Asy Syifa. Lokasi jumpa pers ini tak biasa. Biasanya, polisi menggelar rilis di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Tito didampingi antara lain Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi, dan jajaran Direktorat Narkoba Bareskrim Polri.

Dalam pernyataan persnya, Tito mengatakan, Ditjen Bea Cukai bekerja sama dengan Bareskrim Polri menangkap satu warga negara Tanzania bernama Kessy Lilian Venance (27) dan menelusuri jaringannya.

Kessy disuruh oleh pacarnya, Bros alias Edward yang tinggal di Malaysia untuk menyelundupkan 66 butir sabu dengan cara ditelan dan disembunyikan di celana dalam.

Setelah itu, Polri melakukan penelusuran terhadap pihak penerima sabu.

Akhirnya terungkap dua kurir bernama Chukwuebuka Cornelius Ifeanyi (CCI) dan Malachy Chiwetalu Ayogu (MCA) yang merupakan warga negara Nigeria.

Namun, saat dibawa ke markas jaringannya, keduanya melawan.

CCI dan MCA pun ditempbak hingga tewas.

"Jadi dalam kasus ini ada dua yang terpaksa ditindak tegas karena melawan petugas," kata Tito di RS Polri, Jakarta, Jumat (6/1/2017).

Di kamar jenazah itulah CCI dan MCA ditempatkan sementara.

Selain itu, Tito juga merilis penangkapan 15 warga negara Indonesia yang tergabung dalam sebuah jaringan narkotika.

Dari mereka, polisi menyita 549 kilogram ganja.

Tito mengatakan, bukan tanpa alasan ia memilih tempat untuk merilis kasus tersebut di depan Ruang Jenazah RS Polri.

Ia ingin menekankan bahwa polisi tidak akan main-main dengan penanganan kasus narkotika.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com