Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Muhaimin Iskandar soal Gus Dur yang Pemaaf

Kompas.com - 27/12/2016, 18:53 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, meninggalkan banyak pelajaran berharga semasa hidupnya.

Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme. Banyak upaya yang dilakukannya dalam memperjuangkan hak kelompok minoritas.

Namun, selain dikenal sebagai seorang pluralis, Gus Dur juga dikenal sebagai sosok pemaaf.

Hal itu disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dalam acara "Tahlil dan Manaqib Gus Dur" dalam ragka haul Gus Dur ketujuh, di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (27/12/2016).

(Baca: Mengenang Gus Dur dan Betapa Terbukanya Pintu Istana...)

Muhaimin menceritakan saat itu Gus Dur hendak berziarah ke makam K.H. Wahid Hasyim, ayah Gus Dur, di Jombang.

Sebelum berziarah, Gus Dur terlebih dahulu bertemu politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri, di Jombang.

Pertemuan tersebut jadi perhatian pemerintah saat itu, karena keduanya dianggap oposisi Presiden Suharto. Diduga karena pertemuan itulah gerak Gus Dur dibatasi. Ketika menuju kuburan sang Ayah, seluruh akses masuk pemakaman ditutup.

"Biasa, waktu Orde Baru kan kita tidak boleh berkumpul secara besar-besaran, apalagi dilakukan oposan pemerintah, karena itulah rombongan Gus Dur tak boleh masuk," ungkap Muhaimin.

"Bayangkan, orang mau ziarah ke makam ayahnya sendiri dilarang. Akhirnya Gus Dur ziarahnya dari luar, di pinggir jalan. Dan setelah peristiwa itu Gus Dur enggak marah ke Pak Harto. Malah kalau lebaran tetap silaturahmi ke Pak Harto," lanjut Muhaimin.

(Baca: Cerita Mahfud MD Saat Ditunjuk Gus Dur Jadi Menteri Pertahanan)

Begitu pula usai Gus Dur dilengserkan dari posisinya sebagai Presiden keempat RI. Muhaimin mengatakan, selepas lengser Gus Dur tetap menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang pernah melengserkannya dan sama sekali tak menyimpan dendam.

"Setelah lengser ya Gus Dur tetap bertemu dengan Pak Amien Rais dan Pak Akbar Tanjung seperti biasa, seolah enggak terjadi apa-apa. Bagi Gus Dur, semua yang terjadi di masa lalu sudah selesai," lanjut keponakan Gus Dur itu.

Kompas TV Ketika Jokowi Ingatkan Pesan dari Gus Dur...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com