Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Tangkap Semua Pelaku "Sweeping" di Solo

Kompas.com - 20/12/2016, 16:06 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengaku memerintahkan jajarannya untuk menangkap semua pihak yang terlibat dalam aksi sweeping di restoran Social Kitchen di Solo, Jawa Tengah, oleh organisasi kemasyarakatan pada Minggu (18/12/2016) dini hari.

Aksi tersebut diwarnai tindak perusakan dan penganiayaan terhadap beberapa pengunjung.

"Saya sudah perintahkan tangkap semua yang terlibat aksi sweeping itu," ujar Tito seusai menghadiri rapat koordinasi terbatas tingkat menteri terkait keamanan sosial di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

(Baca: Wapres: Fatwa MUI untuk Diri Sendiri, Bukan untuk "Sweeping")

Tito menuturkan, pasca-aksi sweeping, Polda Jawa Tengah telah menangkap lima orang yang terlibat. Mereka dikenai pasal pengancaman dan penganiayaan.

Menurut Tito, penangkapan tersebut dilakukan pada Senin (19/12/2016) malam.

"Tadi malam sudah ada lima orang yang ditangkap. Lima orang tersangka sweeping dengan pasal pengancaman dan penganiayaan. Mereka ditangkap oleh jajaran Mapolda Jateng dan akan terus dikembangkan," kata Tito.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rikwanto menuturkan, lima orang yang ditangkap itu adalah Ketua LUIS Edi Lukiyi, advokat LUIS Joko Sutarto, humas LUIS Endro Sudarsono, Sekretaris LUIS Yusuf Suparno, dan pelatih Idhad LUIS Salman Alfarisi.

 

(Baca: Kapolri Tegur Kapolres Bekasi Kota dan Kulon Progo yang Terbitkan SE Merujuk Fatwa MUI)

Dikutip dari Tribunnews.com, kelompok tersebut melakukan aksi aksi sweeping disertai dengan perusakan di restoran Social Kitchen, Solo.

Puluhan orang itu datang mengendarai motor dan langsung masuk lalu melakukan perusakan barang dan memukuli sejumlah pengunjung restoran. Beberapa pengunjung restoran bahkan sempat dibawa ke rumah sakit.

Namun, pihak LUIS membantah terlibat perusakan barang dan penganiayaan. Endro Sudarsono sebelumnya mengaku datang dengan sejumlah anggota LUIS mengendarai mobil untuk memberikan surat permintaan audensi dengan manajemen restoran.

 

(baca: Polisi Jadikan Fatwa MUI Dasar Bertindak, Presiden Panggil Kapolri)

Menurut dia, restoran tersebut menjual minuman keras dan melanggar jam buka restoran yang telah ditentukan.

"Ketika kami sedang berada di sana, puluhan orang tak dikenal mengenakan jubah dan helm tertutup tiba-tiba masuk ke dalam restoran melakukan perusakan dan pemukulan. Kami lalu keluar dari restoran. Kami tidak tahu siapa mereka itu karena mukanya tertutup," kata Endro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com