Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Ingatkan Pemerintah Upaya Pemberantasan Terorisme Harus Persuasif

Kompas.com - 29/11/2016, 23:31 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA. KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Maman Imanulhaq berpendapat, pemerintah harus mengedepankan upaya persuasif untuk mencegah berkembangnya ideologi yang tidak sejalan dengan Pancasila.

Dengan demikian, upaya pemberantasan terorisme tidak dimaknai pengekangan terhadap kebebasan berekspresi oleh masyarakat.

"Di satu sisi kita tidak ingin NKRI dan Pancasila ini diinjak-injak oleh beberapa oknum. Tetapi kita tidak mau juga ada hak mereka sebagai warga negara untuk dibungkam oleh aparat," ujar Maman, usai konferensi pers Hasil Halaqoh Ulama Rakyat DPP PKB, di Kemayoran, Selasa (29/11/2016).

Menurut Maman, langkah ini juga harus dilakukan segera dan konsisten. Hal itu untuk mencegah lebih banyak lagi masyarakat yang ikut menjadi bagian kelompok radikal.

Ia menjelaskan, terorisme selalu berawal dari ajaran radikalisme dan puritanisme.

"Puritanisme itu mereka yang terus memakai satu teks keagamaan untuk menyebarkan kebencian," kata dia.

Dengan cara itu, lanjut dia, kelompok radikal terus melakukan hate speech atau ujaran kebencian dan mengadu domba. Mereka mencoba melemahkan pemerintah yang sah.

"Dan itu belum ada tindakan (dari pemerintah)," kata dia.

Ia menambahkan, ketika mereka dibiarkan merajalela melalui media sosial seperti YouTube dan sebagainya, berkembanglah pemahaman radikalisme yang salah itu di berbagai tempat.

"Tiba-tiba anak muda yang terpengaruh oleh itu, mereka berani melakukan pembangkangan-pembangkangan sosial termasuk, kepada orang tuanya. Dan itu dibiarkan oleh aparat lalu timbul terorisme seperti yang terjadi di Majalengka," kata Maman.

Maman mengungkapkan, hal itu juga terjadi terhadap salah seorang tetangganya.

"Dia orang baik baik tapi karena terpengaruh dengan mimbar-mimbar kebencian itu akhirnya dia menjadi jaringan teroris internasional," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com