Kepada Ade Komarudin, Megawati Bantah Setujui Pergantian Ketua DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah menyetujui pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin ke Setya Novanto.

Penegasan itu disampaikan Megawati saat Ade mengunjungi kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Jumat (25/11/2016).

"Saya sampaikan juga, ini ada isu persetujuan Ibu (Megawati). Ibu mengatakan tidak sama sekali," kata Ade kepada wartawan, di kediaman Megawati, usai pertemuan.

Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar 2,5 jam. Megawati ditemani sejumlah pengurus DPP PDI-P, yakni Ketua Fraksi PDI-P Utut Adianto, Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey, Wasekjen PDI-P Eriko Sotarduga dan Ketua DPP PDI-P nonaktif Puan Maharani.

Ade mengatakan, Megawati pada dasarnya tidak ingin mencampuri urusan intenal Partai Golkar.

Namun, Megawati berpesan kepada bahwa semuanya harus mengikuti aturan yang ada, termasuk urusan pergantian Ketua DPR ini.

"Yang penting taat aturan," kata pria yang akrab disapa Akom ini.

(Baca juga: Terancam Digantikan Setya Novanto, Ade Komarudin "Curhat" ke Megawati)

Rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Novanto kembali menjadi Ketua DPR dilakukan pada Senin (21/11/2016). Sehari sebelumnya, Novanto sempat menemui Megawati di Teuku Umar.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.

Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.

(Baca juga: Golkar Ingin Setya Novanto Jadi Ketua DPR, Ini kata Sekjen PDI-P)

Adapun Novanto mundur dari kursi ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham".

Novanto dituding mencatut nama Jokowi untuk meminta saham kepada PT Freeport Indonesia. Posisi Novanto lalu digantikan oleh Ade Komarudin.