Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Sidang Interpol di Bali Sukses

Kompas.com - 10/11/2016, 15:23 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian menilai sidang umum Interpol ke-85 di Bali berlangsung sukses.

Ini ditunjukkan dengan tingginya jumlah delegasi yang hadir dalam sidang tersebut.

"Kita patut bersyukur karena semua berjalan dengan lancar tanpa ada gangguan, semua sesuai 'schedule'," ujar Tito dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center di Bali, Kamis (10/11/2016).

Tito mengklaim, Indonesia mendapat apresiasi dari seluruh delegasi. Mereka menganggap penyelenggaraan acara itu dilakukan secara profesional dengan sistem keamanan yang baik.

Terlebih lagi, Indonesia juga menyajikan beberapa penampilan kebudayaan khas negeri yang memukau para delegasi.

"Itu memberi gambaran bahwa Polri mendapat pengakuan sebagai salah satu kepolisian yang maju dan modern," kata Tito.

Dalam acara yang diselenggarakan sejak Senin (7/11/2016) hingga hari ini, sebanyak 167 delegasi dikirim sebagai perwakilan negara Interpol.

Menurut Tito, selama 85 tahun sidang Interpol dihelat, jumlah negara peserta yang hadir di Bali adalah yang paling banyak.

"Pihak interpol menyatakan, dalam sejarah interpol, keikutsertaan 167 negara jadi memecahkan rekor. Baru kali ini sidang Interpol diikuti peserta yang sangat besar. Inilah prestasi tersendiri," kata Tito.

Dalam sidang ini, setidaknya ada tiga poin besar yang dibahas. Pertama, soal pemberantasan terorisme. Tito menjadi pembicara utama saat membahas materi tersebut.

Kedua, soal kejahatan terorganisasi yang meliputi human trafficking, korupsi, dan pencucian uang.

Serta terakhir soal cybercrime yang menjadi salah satu masalah utama dalam kejahatan transnasional.

Pada hari terakhir juga dilakukan pemilihan presiden Interpol yang baru menggantikan Mireille Ballestrazzi. Wakil Menteri Keamanan China Meng Hongwei terpilih sebagai penggantinya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Belanja Negara Makin Besar, Jokowi Minta BPKP Inovasi Gunakan Teknologi Digital

Nasional
Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Pegawai Protokol Kementan hingga Pihak Swasta Jadi Saksi Sidang Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com