Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Menteri Susi Akan "Diculik" Polisi Afrika untuk Berantas Pencurian Ikan

Kompas.com - 09/11/2016, 11:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pembicara utama dalam sidang umum Interpol mengenai pencurian ikan atau illegal fishing.

Ia menyampaikan tantangan-tantangan dan cara penanganan kasus-kasus pencurian ikan di Indonesia.

Di hadapan delegasi 165 negara peserta, ia juga menyampaikan bahwa Indonesia punya satuan tugas pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal (Satgas 115).

Ia membeberkan prestasi satgas tersebut dalam menindak kapal-kapal asing yang mencoba memasuki wilayah perairan Indonesia dan mencuri ikan.

KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN Dua kapal asal Vietnam yang ditenggelamkan di perairan Pulau Datuk, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (5/4/2016)
Ternyata, Satgas 115 yang dipamerkan Susi menarik minat negara lain. Susi mengatakan, sebelum keluar dari ruang sidang, ia diikuti oleh perwakilan kepolisian dari Afrika.

"Beberapa dari mereka mau 'culik' saya, dibawa ke negaranya untuk menangani illegal fishing di sana," ujar Susi dalam konferensi pers di Bali Nusa Dua Convention Center di Bali, Rabu (9/11/2016).

"Saya bilang, izin Pak Presiden. Kalau culik, nanti kau ditangkap," lanjut dia.

Susi mengakui bahwa tidak mudah memberantas kejahatan pencurian ikan. Indonesia pun pada awalnya kesulitan menghadapi masalah tersebut.

Sejumlah negara tampak antusias dengan kekuatan Satgas 115 dan ingin menerapkannya di negara mereka.

PUSAT PENERANGAN TNI Proses penenggelaman kapal pencuri ikan di perairan Bitung, Sulawesi Utara, Rabu (20/5/2015) siang. Penenggelaman tersebut dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.
"Terlebih lagi, mereka dengar (untuk) Satgas 115, semua badan bisa bekerja sama di situ, Polisi Air, Polisi Laut, Angkatan Udara, Kejaksaan, Badan Keamanan Laut, dan lainnya," kata Susi.

"Jadi ini contoh satgas yang diinginkan oleh banyak negara," lanjut dia.

Susi menambahkan, sumber perikanan sangat penting bagi sejumlah negara.

China, misalnya, melakukan moratorium selama dua tahun untuk membenahi krisis ikan di negara mereka.

Jika sumber laut tidak ada, kata Susi, maka mereka akan mencari tempat terdekat. Salah satunya wilayah perairan Indonesia.

Ia telah mengeluhkan permasalahan itu kepada Pemerintah China karena rata-rata pelaku kakap yang melakukan illegal fishing berasal dari sana.

"Indonesia saat ini yang satu-satunya yang berani, tanpa Presiden takut atau ragu karena political will Presiden sangat kuat," kata Susi.

"Saya eksekusi tanpa peduli. So, mau negara mana yang curi, saya bantai. Kan bukan negaranya yang nyuri," lanjut dia.

Kompas TV Menteri Susi: Kalo Lewat Sambil Curi, Ya Tidak Boleh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com