Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asisten Pengacara Saipul Jamil Akui Ada Pembicaraan soal Uang

Kompas.com - 13/10/2016, 15:04 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi Philipus mengakui adanya pembicaraan soal uang dalam pengurusan perkara pedangdut Saipul Jamil di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Philipus adalah asisten pengacara Saipul, Kasman Sangaji. 

 

Meski demikian, menurut Philipus, uang yang dibicarakan tidak ada kaitannya dengan suap terhadap panitera dan hakim.

Hal itu dikatakan Philipus saat memberikan keterangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Philipus dihadirkan sebagai saksi yang meringankan oleh penasihat hukum terdakwa Kasman Sangaji.

"Terkait uang yang dibicarakan itu adalah uang untuk fee lawyer," ujar Philipus.

Menurut Philipus, pembicaraan soal uang pertama kali dilakukan di Gereja Toraja di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Saat itu, pengacara Saipul, Berthanatalia, meminta uang Rp 20 juta sebagai fee lawyer, yang akan diminta kepada pihak keluarga Saipul.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa uang yang akan diminta berjumlah Rp 50 juta.

Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 20 juta akan diserahkan kepada Bertha, sementara Rp 30 juta dibagikan kepada pengacara lain.

(Baca: Kakak Saipul Jamil Mengaku Diyakinkan Pengacara soal Kesepakatan Hakim)

Pembicaraan soal uang yang kedua dilakukan sebelum putusan bagi Saipul dibacakan di PN Jakarta Utara.

Kakak Saipul, Samsul Hidayatullah menanyakan kepada Kasman Sangaji selaku ketua tim pengacara mengenai permintaan uang sekitar Rp 250 hingga Rp 300 juta oleh Bertha.

"Waktu itu, Pak Kasman bilang kepada Pak Samsul, jangan sampai ada suap menyuap, kami sudah tiga hari susun pledoi, jadi jangan sampai ada suap, jangan sampai ada lobi-lobi," kata Philipus menirukan kata-kata Kasman kepada Samsul.

Dalam kasus ini, pengacara Saipul Jamil, Berthanatalia dan Kasman Sangaji didakwa menyuap panitera PN Jakarta Utara, Rohadi, sebesar Rp 50 juta.

Selain itu, keduanya juga didakwa menyuap Ifa Sudewi, Ketua Majelis Hakim dalam perkara Saipul, sebesar Rp 250 juta.

Suap tersebut digunakan untuk mengatur komposisi majelis hakim dalam perkara Saipul dan mengatur agar Saipul mendapat vonis yang ringan dalam perkara percabulan yang menimpanya.

Kompas TV Status Saipul Bisa Kembali Jadi Tersangka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Rakernas V PDI-P Rekomendasikan ke Fraksi DPR Dorong Kebijakan Legislasi Tingkatkan Kualitas Demokrasi Pancasila

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com