Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Anggota Keluar TNI dan Ikut Pilkada, Panglima Anggap Itu Fenomena Menarik

Kompas.com - 04/10/2016, 08:12 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di era reformasi, proses demokrasi semakin berjalan yang ditandai dengan adanya partisipasi masyarakat untuk memilih kepala daerahnya melalui pilkada.

Kepala daerah terpilih pun tidak hanya berasal dari kalangan masyarakat sipil. Di antara mereka, ada pula yang datang dengan latar belakang militer atau pernah jadi tentara.

Sebut saja Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo, yang sempat menjadi mayor di TNI AD. Meski sudah menyatakan tidak akan maju dalam pilkada 2017, nama Yoyok masih dianggap potensial.

Selain itu, ada juga Kolonel CKM Dr H Ismi Purnawan, yang sempat mendaftar sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Bangka Belitung ke Sekretariat DPD PDI Perjuangan, meski kemudian tidak dimajukan oleh PDI-P.

Adapun kabar yang paling mengejutkan adalah saat Mayor TNI Inf Agus Harimurti Yudhoyono diumumkan menjadi bakal calon gubernur DKI Jakarta bersama Sylviana Murni oleh koalisi Partai Demokrat bersama PPP, PAN, dan PKB.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, jumlah anggota TNI yang kemudian keluar karena ikut pilkada hanya sedikit. Namun, tetap saja hal itu menjadi fenomena menarik.

"Personel TNI ada 400.000 orang. Ini kan hanya tiga, jadi hanya sekian persen. Mungkin ini hanya pilihan saja," ujar Gatot dalam acara "Satu Meja" yang disiarkan oleh Kompas TV, Senin (4/10/2016) malam.

"Tapi ini juga tergelitik, kenapa ambil dari TNI, kok bukan dari kader partai politik," kata dia.

Menurut Gatot, TNI memahami bahwa tiga orang tersebut merupakan pengecualian. Gatot mengatakan, Yoyok merasa sebentar lagi akan pensiun hingga kemudian beralih ke jalur politik.

Kemudian, meski gagal mendaftar ke KPUD Bangka Belitung, Ismi masih memiliki keahlian lain, yakni menjadi dokter.

Sedangkan Agus, jika gagal dalam Pilkada DKI Jakarta, ia dapat masuk menjadi pengurus Partai Demokrat.

"Mau jadi ketua partai bisa juga. Kemudian 2019 tinggal kita lihat saja, mendukung presiden yang calon terpilih, bila mendukung presiden bisa jadi menteri. Tapi yang lainnya enggak punya apa-apa, mau jadi apa," ucap Agus.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga menyayangkan mundurnya Agus dari militer. Menurut dia, Agus merupakan salah satu anggota terbaik di TNI.

"Agus Harimurti dari akademi militer. Dari dia lulus sampai sekarang belum ada yang mengalahkan prestasinya," ujar Gatot.

Gatot mengaku dengan berat hari mengizinkan Agus memilih hak politiknya setelah membuat surat pengunduran diri. Setelah itu, Agus, tidak bisa kembali ke dalam dunia militer.

Kompas TV Akhir dari Karir Militer Agus Yudhoyono
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com