JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menginginkan Indonesia segera memiliki sistem layanan gawat darurat terintegrasi.
Layanan ini, kata Tito, seperti emergency call 911 di Amerika Serikat (AS).
"Semacam crisis centre emergency," ujar Tito di Mabes Polri, Jumat (19/8/2016).
Dengan layanan terintegrasi maka bantuan yang akan diberikan bisa lebih cepat dan tepat.
Adapun tiga instrumen layanan bantuan yang terintegrasi itu adalah bidang kesehatan atau layanan kecelakaan, penanganan kebakaran, dan bantuan keamanan kepolisian.
(Baca: Ahok: Layanan 112 Masalahnya di Mana? Kalau soal Teknis, "Nyontek" Saja 911)
"Masyarakat biasanya dalam keadaan emergency (darurat) ada tiga hal yang dibutuhkan, pertama ambulans kesehatan, lalu alat pemadam kebakaran, dan bantuan keamanan kepolisian. Nah, itu kita belum punya di Indonesia," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini Polri bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) sedang mengupayakan hal itu.
"Kami akan mengusahakan itu dimana masyarakat nanti memerlukan bantuan seperti 911 itu, ada ambulans, pemadam kebakaran, dan ada kepolisian dengan cepat mendatangi lokasi bantuan panggilan. Ini diupayakan ke depan bersama Bapak Menpan RB," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.