Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komposisi Paskibraka Penurun Bendera Ditetapkan, Gloria Jadi Penjaga Gordon

Kompas.com - 17/08/2016, 16:43 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah menggelar upacara pengibaran bendera dalam rangka HUT ke-71 RI pada Rabu (17/8/2016) pagi, Istana Kepresidenan kembali menggelar upacara penurunan bendera pukul 17.00 WIB sore ini.

Gloria Natapradja Hamel yang tak ikut dalam upacara pengibaran bendera karena masalah kewarganegaraan dipastikan akan ikut dalam tim penurun bendera sore ini.

"Dipastikan untuk turut bergabung dengan rekan-rekannya yang lain. Dirinya diposisikan sebagai penjaga gordon," kata Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Bey Machmudin.

Gloria akan bergabung dalam Tim Bima, yang khusus ditugaskan dalam penurunan bendera Merah Putih.

Adapun posisi pembawa baki diamanahkan kepada Cut Aura Maghfirah Putri yang mewakili Provinsi Aceh. Ia merupakan putri dari pasangan Teuku Muda Ariaman dan Nurlaily Idrus.

Putri Aceh kelahiran 15 Januari 2000 yang memiliki hobi membaca dan menyanyi tersebut bergabung ke dalam Paskibraka dengan motivasi untuk membanggakan kedua orangtuanya.

Sementara itu, tiga orang dari Kelompok 8 yang akan menurunkan bendera pada sore hari ini ialah Ilham Massaid dari Provinsi Bengkulu dan Alldi Padlyma Allamurochman sebagai pembentang bendera yang mewakili Provinsi Jawa Barat, serta Amarik Fakhri Marliansyah sebagai pengerek bendera dari Provinsi DKI Jakarta.

Dalam menjalankan tugasnya, Tim Bima sendiri akan dikomandoi oleh Kapten Infantri Amirul Husin.

Pria kelahiran Surabaya, 24 Oktober 1986, tersebut saat ini menjabat sebagai Danki Bant Yonif Pra Raiders 330/17/1 Kostrad. Amirul Husin merupakan lulusan Akademi Militer 2007.

Bertindak selaku komandan upacara pada sore hari ini ialah Kolonel Pnb Benny Arfan. Pria kelahiran Medan, 17 Agustus 1973, tersebut saat ini menjabat sebagai Kadisops Lanud Sultan Hasanuddin.

Kompas TV Gara-Gara Kewarganegaraan Ganda Gloria Gagal Jadi Paskibraka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com