Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Diungkit soal Megawati, PDI-P Tak Mau Kritik SBY

Kompas.com - 16/08/2016, 20:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Hendrawan Supratikno enggan mempermasalahkan sikap Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sudah dua tahun berturut-turut tak hadir dalam sidang tahunan MPR/DPR/DPD di Kompleks Parlemen dan upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Istana.

Ia khawatir jika PDI-P mengkritik sikap SBY, maka sejumlah pihak juga akan mengungkit sikap Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, yang tak pernah hadir di Istana saat HUT kemerdekaan RI pada masa pemerintahan SBY tahun 2004-2014.

"Nanti kita justru balik ditanya kenapa Megawati tak pernah hadir saat 10 tahun SBY," kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

(Baca: SBY Tak Akan Hadiri Upacara 17 Agustus di Istana)

Hendrawan meyakini SBY tidak hadir dalam sidang tahunan di Kompleks Parlemen dan upacara HUT RI di Istana karena memiliki alasannya sendiri. Misalnya, karena memiliki kesibukan yang tak bisa ditinggalkan.

Hal yang sama, kata dia, juga terjadi pada Megawati selama 10 tahun SBY berkuasa.

"Kita menghormati pilihan acara masing-masing orang. Orang seperti Pak SBY kesibukannya luar biasa," ucap dia.

(Baca: Sejak Tak Jabat Presiden, SBY Disebut Selalu Peringati Kemerdekaan di Pacitan)

Wakil Ketua Fraksi PDI-P di DPR ini meyakini ketidakhadiran SBY bukan karena hubungannya yang tidak harmonis dengan Megawati. Ia pun meminta media tak membenturkan kedua pimpinan negara ini.

"Media senang kalau kami berkelahi gitu ya? Jangan terlalu didramatisir lah," ucap Hendrawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com