Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin, Polri Minta Data ke PPATK soal Aliran Dana Freddy

Kompas.com - 13/08/2016, 12:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri akan meminta langsung data aliran uang mencurigakan di jaringan narkotika yang dikendalikan Freddy Budiman, ke Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK).

PPATK, sebelumnya, menyebutkan bahwa ada lalu lintas transaksi uang yang patut dicurigai di jaringan peredaran narkotika yang dikendalikan Freddy Budiman. Freddy gembong narkotikayang sudah dieksekusi mati.

Dikutip dari Tribunnews.com, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, Tim Independen kepolisian yang sedang menginvestigasi dugaan keterlibatan aparat Polri dalam jaringan Freddy bakal meminta data aliran uang tersebut ke PPATK.

"Soal aliran dana, baru ramai di media, datanya kami belum terima. Kami mau jemput ke PPATK, akan dimintakan apakah benar ada data terkait Freedy? Aliran dana ke siapa saja? Ini juga kami mau tahu," ujar Boy, Sabtu (13/8/2016) di Senayan, Jakarta Pusat.

Boy melanjutkan ada dugaan kuat Freddy menggunakan rekening dengan nama orang lain untuk menerima atau memindahkan uang. Dugaan ini juga bakal diselidiki.

"Kami akan koordinasi juga soal apa aliran dana benar atas nama Freddy, ataukah Freddy menyuruh orang lain untuk mendistribusikan dananya," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

(Baca: PPATK Sebut Ada Aliran Dana Mencurigakan dalam Jaringan Freddy Budiman)

Sebelumnya, Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan, pihaknya menemukan aliran dana mencurigakan pada jaringan sesama bandar terkait Freddy Budiman.

Agus menyebutkan, temuan ini sudah lama, bahkan sejak dua tahun lalu.

"Kan ada beberapa kasusnya. Penyidik narkoba sudah tahu. Yang baru ini diserahkan April (tahun ini) ke BNN," ujar Agus, kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2016).

Baru-baru ini, PPATK menemukan adanya transaksi mencurigakan sebesar Rp 3,6 triliun yang berputar dari satu rekening ke rekening lain.

Namun, Agus tidak dapat memastikan apakah transaksi itu terkait dengan peredaran narkoba dan menyangkut oknum tertentu.

Yang jelas, nama-nama pemberi dan penerima aliran uang itu merupakan anggota jaringan Freddy.

 

Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com, Sabtu 13 Agustus 2016 dengan judul "Senin Polri Jemput Bola ke PPATK Soal Aliran Dana Freddy"

Kompas TV Polri Telusuri Aliran Dana Freddy Budiman


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com