Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Zulkifli Hasan tentang Musuh Ahok

Kompas.com - 10/08/2016, 23:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR Zulkifli Hasan mengomentari hari-hari menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017. 

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyoroti pencalonan gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ahok sudah memutuskan maju melalui jalur partai. Dia didukung Partai Golkar, Partai Nasdem dan Partai Hanura.

Di sejumlah survei, tingkat keterpilihan Ahok pun selalu nomor satu. Zulkifli mengakui Ahok berpeluang besar kembali jadi gubernur DKI. Namun ada satu ganjalan yang bisa menjadi musuh besar Ahok.

PAN, partai yang dipimpin Zulkifli memastikan tidak bakal mendukung Ahok. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi keputusan tersebut.

Menurut Zulkifli, Ahok memiliki kelebihan dengan ketegasan yang kerap ditunjukan dalam kepemimpinannya. 

(Baca: Ketua DPD Partai Hanura DKI Prediksi PDI-P Membelot Dukung Ahok)

Tapi, ketegasan itu kadang berlebihan dan tak jarang berubah jadi amarah. Tak bisa mengendalikan emosi membuat Ahok bisa jadi dijauhi rakyat. Musuh Ahok saat ini, kata Zulkifli, adalah diri sendiri. 

"Ketegasan dan kegalakan Ahok (Basuki) itu menjadi kelebihan sekaligus kelemahan bagi dia sebagai pemimpin," kata Zulkifli saat berkunjung ke kantor redaksi Kompas.com, Palmerah, Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Menurut Zulkifli, sedianya Ahok bisa mendapat tempat di hati seluruh warga Jakarta lewat kedisipilinan yang telah diterapkan.

Namun, itu menjadi sulit sebab mantan Bupati Belitung Timur itu kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial yang tak jarang menyinggung pihak tertentu.

"Makanya, Ahok (Basuki) itu sebenarnya kalau tidak banyak bicara yang kontroversial dan diam, sepertinya justru pasti bakalan menang di Pilgub DKI nanti," kata Zulkifli.

"Nah ini bahkan pendukungnya sendiri yang mengumpulkan KTP untuk dia malah dimarahi, kalau seperti itu ya sulit."

Sebelumnya, Zulkifli mendukung Koalisi Kekeluargaan yang baru dibentuk oleh sejumlah kepengurusan partai politik di tingkat provinsi.

(Baca: Ketum PAN Dukung Koalisi Kekeluargaan dan Usung Risma untuk Pilkada DKI)

Menurut Zulkifli, koalisi yang dibentuk oleh PAN, PDI-P, PPP, PKS, PKB, Partai Gerindra, dan Partai Demokrat itu merupakan alternatif bagi warga DKI Jakarta agar memiliki pilihan selain petahana, yakni Basuki Tjahaja Purnama.

"Kami di tingkat DPP menyepakati terbentuknya Koalisi Kekeluargaan agar ada alternatif selain petahana (Basuki), dan kami di PAN setuju Risma sebagai calon gubernurnya," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Kompas TV PAN Pastikan Tak Dukung Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com