BOGOR, KOMPAS.com - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid mengatakan, kelompok Islam toleran harus lebih kreatif daripada kelompok Islam intoleran dalam mereproduksi pemikirannya ke khalayak.
Sebab, menurut Yenny, saat ini justru wacana intoleransi yang lebih sering muncul di khalayak, terutama melalui media sosial.
"Harus diakui memang kelompok Islam intoleran lebih menguasai teknologi. Sedangkan para kiyai yang rata-raya sudah berumur memang kurang melek teknologi," kata Yenny di Bogor, Selasa (2/8/2016).
Putri sulung presiden keempat Abdurrahman Wahid itu menyatakan, perlu kontra narasi secara masif dari golongan muda kelompok Islam toleran.
Harapannya, mereka bisa mengimbangi wacana intoleransi dan radikalisme yang disebarluaskan kelompok Islam intoleran di media sosial.
Karena itu, Yenny berharap melalui diskusi penguatan toleransi dan merespon ekstremisme yang diikuti oleh golongan muda kelompok Islam toleran ini, menjadi tonggak awal perlawanan terhadap intoleransi yang sudah masif.
"Besok di hari terakhir rangkaian acara ini kami akan mengumumkan resolusi dalan melawan intoleransi di publik," tutur Yenny.
"Harapannya ini menjadi gerakan baru yang konsisten dari kaum muda kelompok Islam toleran yang lebih melek teknologi agar bisa memberi perlawanan di media sosial menghadapi masifnya wacana intoleransi yang disebarluaskan," ujarnya.