Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Kurang Valid, Alasan Keluarga Sandera Abu Sayyaf Datangi Kemenlu

Kompas.com - 01/08/2016, 19:14 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Samarinda, Amrullah menyatakan bahwa ada informasi tidak akurat dari Kementerian Luar Negeri terkait kondisi anak buah kapal tugboat Charles 001 yang disandera pada 21 Juni 2016.

"Misalnya mengenai kondisi korban. Menlu menginformasikan bahwa para korban dalam kondisi sehat. Selang satu jam, kami ditelepon pembajak, bilang teman saya sakit semua. Ini kan tidak valid," kata Amrullah di Kompleks Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Amrullah mendampingi salah satu keluarga korban, Dian Megawati Ahmad, menyambangi Kemenlu hari ini (1/8/2016).

Dian adalah istri dari ABK bernama Ismail. Selain itu Anggota Komisi I Charles Honoris dan Irine Yusiana Riba Putri juga ikut memfasilitasi.

Menurut Amrullah, informasi yang sampai kepada pihak keluarga di Samarinda tidak pernah jelas. Atas ketidakakuratan informasi tersebut pihak keluarga memutuskan untuk datang ke Jakarta dari Samarinda.

"Di daerah tidak sampai, makanya sulit," ucap Amrullah. (Baca: Minta Perkembangan Informasi, Keluarga Korban Penyanderaan Datangi Kemenlu)

Dalam pertemuan tersebut, Amrullah mengatakan, sempat menjalin komunikasi dengan dua orang sandera di Filipina melalui telepon. Ia mendapat kabar kondisi sandera dalam keadaan baik.

"Cuma kan tuntutannya masih tetap 250 juta peso," ujar Amrullah.

Amrullah menuturkan, pihak keluarga merasa lebih tenang setelah adanya pertemuan dengan Kemenlu. Ia menambahkan pihak keluarga akan terus menunggu upaya selanjutnya dari pemerintah.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal menghadirkan WNI yang pernah pernah disandera oleh Abu Sayyaf sebelumnya.

WNI itu kemudian menjelaskan situasi di Filipina kepada Dian. (Baca juga: Menlu Janji Informasikan Semua Perkembangan kepada Keluarga Sandera)

Kompas TV Keluarga Sandera ABK Datangi Kemenlu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com