Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Lawan Intoleransi dengan Dakwah dan Kerja Kemanusiaan

Kompas.com - 01/08/2016, 15:28 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Hajriyanto Thohari mengatakan, sejak dulu Muhammadiyah telah melakukan serangkaian kegiatan untuk membentengi umat Islam Indonesia dari intoleransi dan radikalisme.

Menurut Hajriyanto, upaya tersebut tak lepas dari apa yang dicontohkan KH Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah.

"Seperti yang dilakukan Kiai Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah, lewat dakwah dan kerja kemanusiaan," ujar Hajriyanto dalam sebuah diskusi di Rancamaya, Bogor, Senin (1/8/2016).

Hajriyanto mengatakan, dakwah sejatinya merupakan proses mengubah pola pikir seseorang untuk menjadi lebih baik.

Karena itu, dia pun menyatakan dalam dakwah tak boleh sekali pun pendakwah mengkafirkan orang yang didakwahinya.

"Jadi kalau kita lihat ada kelompok yang mengaku kelompok dakwah tetapi kerjanya malah mengkafirkan orang dan melabeli kelompok lainnya dengan label sesat, itu bukan dakwah namanya," ucap Hajriyanto.

"Itu menghakimi, sebab esensi dakwah itu memperbaiki," tuturnya.

Hajriyanto pun menilai, menghakimi dan memvonis seseorang bukan tugas pendakwah.

"Kalau sudah menghakimi berarti dia bukan pendakwah lagi tetapi hakim, bahasa-bahasa kafir, sesat itu seperti seorang hakim yang sedang memberi vonis," ujarnya.

Dia menambahkan, selain dakwah yang halus, kerja kemanusiaan Muhammadiyah juga menjadikan umat Islam terbebas dari intoleransi dan radikalisme.

"Karena lewat kerja kemanusiaan itulah kita semua membangun interaksi sosial dan rasa kemanusiaan kita. Dan tentunya itu sangat bertentangan dengan intoleransi dan radikalisme," ujar mantan wakil ketua MPR itu.

Kompas TV Ketua Muhammadiyah Kecam Teror Bom Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com