JAKARTA, KOMPAS.com – Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengaku, pihaknya telah mendapat informasi terkait ancaman yang ditujukan kepada empat ABK kapal tunda Charles. Namun, Kemenlu ingin mendapatkan informasi langsung dari keluarga penyandera.
“Kami sedang lakukan konfirmasi kepada keluarga. Ada rencana, keluarga akan dibawa ke Jakarta untuk mendapat informasi lebih detil,” kata Arrmanatha di Kantor Kemenlu, Kamis (28/7/2016).
Ia menegaskan, pemerintah terus berupaya untuk menyelamatkan seluruh sandera yang ditawan. Dari informasi terakhir yang diperoleh, para sandera dalam kondisi baik.
“Seluruh upaya kami lakukan untuk mencari jalan keluar. Sehingga, fokus kami untuk dapat membebaskan sandera dengan selamat,” ujar dia.
(Baca: Uang Tebusan Tak Dibayar, Penyandera WNI Ancam Bunuh Kru Kapal Charles)
Ia menambahkan, pertukaran informasi antara Indonesia dan Filipina terkait kondisi terkini para sandera juga terus dilakukan. Dalam kunjungan kerja ke Laos beberapa waktu lalu, Menlu Retno LP Marsudi, juga menyempatkan bertemu dengan menteri luar negeri Filipina. Hal itu dilakukan untuk mendapat informasi terbaru.
Sebelumnya, kelompok Al Habsyi Misaya, salah satu faksi bersenjata Filipina, Abu Sayyaf, mengancam akan membunuh empat ABK kapal tunda Charles, jika tuntutan uang tebusan mereka tidak dipenuhi perusahaan.
"Saya dihubungi orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy Misaya, mengancam akan membunuh kru kapal tunda Charles satu per satu jika tuntutan uang tebusan mereka tidak dipenuh," ujar istri Ismail, Mualim I kapal tunda Charles, Dian Megawati, di Samarinda, Rabu (27/7/2016).
(Baca: Keluarga Korban Khawatirkan Kesehatan WNI yang Disandera Abu Sayyaf)
Ia mengaku pertama kali ditelepon orang yang mengaku dari kelompok Al Habsy, sekitar pukul 17.17 WITA, Selasa (26/7/2017)
"Orang yang menelpon itu menggunakan bahasa Inggris dan menyampaikan uang tebusan terhadap empat kru kapal tunda Charles yang mereka Tawan sebesar Rp 250 juta peso atau sekitar Rp 69 miliar," kata dia.
"Setelah menelpon, saya kembali mendapat pesan singkat melalui telepon genggam saya dari nomor Filipina yang kembali menegaskan uang tebusan empat ABK kapal tunda Charles yang mereka minta, yakni 250 juta Peso. Pada pesan singkat berbahasa Inggris itu, mereka menyampaikan agar pesan tersebut juga disampaikan kepada Presiden Republik Indonesia dan media," tutur Megawati.