Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: Kapal TKI yang Tenggelam di Malaysia Berlayar secara Tak Resmi

Kompas.com - 25/07/2016, 14:45 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) memastikan, kapal yang ditumpangi WNI dan tenggelam di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia, Sabtu (23/7/2016), berlayar secara tidak resmi alias ilegal.

Sebanyak 62 WNI yang menumpangi kapal tersebut tidak mempunyai berbagai dokumen perjalanan yang dibutuhkan.

"Para korban itu dalam pelayaran pulang dari Johor Bahru menuju Batam. Mereka melalui jalur tidak resmi untuk menghindari penangkapan karena tak memiliki dokumen perjalanan, serta tidak ingin membayar denda," kata Kepala BNP2TKI Nusron Wahid dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7/2016).

Nusron pun merasa sangat sedih dan terpukul karena jalur nonprosedural TKI kembali memakan korban jiwa. Nusron mengaku, dia serta jajarannya telah berulangkali mengingatkan para TKI nonprosedural untuk menggunakan jalur resmi ketika kembali ke Tanah Air.

Perjalanan resmi jauh lebih aman dan relatif lebih murah, ketimbang pulang secara illegal. Peringatan paling akhir disampaikan pemerintah pada 23 Juni 2016.

(Baca: Tim SAR Temukan Dua Jenazah WNI Korban Kapal Tenggelam di Malaysia)

Ketika itu, Kepala BNP2TKI menegaskan agar para TKI yang pulang mudik dari Malaysia tidak menggunakan ‘jalan tikus’ atau jalur illegal karena sangat berbahaya.

"Para TKI non prosedural itu biasanya berlayar di malam hari dengan menggunakan kapal kecil yang mudah tenggelam," kata Nusron.

Terkait para korban yang tewas, Nusron Wahid menyatan, pihaknya telah menghubungi Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP3TKI) untuk membantu memfasilitasi kedatangan jenazah dan mengurusnya sampai ke kampung halaman.

Berdasarkan keterangan KJRI Johor, otoritas Malaysia menemukan korban yang merupakan TKI itu pada Minggu (24/7/2016) pagi pukul 05.00 waktu setempat.

Sebanyak 10 warga negara Indonesia (WNI) tewas dan 34 orang lainnya (26 pria dan 8 wanita) selamat akibat kapal yang mereka tumpangi tenggelam di di Pantai Batu Layar, Johor, Malaysia.

Dari hasil wawancara diketahui bahwa kapal mengalami mati mesin pada Sabtu (23/7/2016) sekitar pukul 23.00. Kapal kemudian dihempas oleh gelombang laut lalu tenggelam. Kejadian tersebut baru diketahui sejumlah nelayan Minggu sekitar pukul 05.00. 

Kompas TV Kapal Tenggelam, 10 Orang Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com