Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU Instruksikan Warga NU Shalat Ghoib dan Tahlil untuk Husni Kamil Manik

Kompas.com - 08/07/2016, 12:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Ketua KPU RI Husni Kamil Manik.

Melalui surat instruksi resmi, Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj meminta kepada seluruh warga NU untuk melakukan shalat Ghoib dan tahlil untuk mendoakan almarhum Husni Kamil Manik.

"Berkaitan dengan wafatnya Bapak Husni Kamil Manik, PBNU menginstruksikan kepada seluruh Pengurus Wilayah dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama serta seluruh warga Nahdliyyin se-Indonesia agar menyelenggarakan Shalat Ghoib dan Tahlil ditujukan untuk ruh almarhum," demikian isi surat instruksi PBNU tertanggal Kamis 7 Juli 2016.

Husni Kamil Manik tercatat pernah menjabat sebagai sekretaris PWNU Sumatera Barat periode 2010-2015.

Keluarga, kerabat bersama para tokoh nasional melakukan penghormatan terakhir sekaligus melepas jenazah Husni Kamil Manik, Jumat siang, di rumah duka, Jalan Siaga Raya Nomor 23A, Pejaten, Jakarta Selatan.

Jenazah diberangkatkan menuju Masjid Al Furqon untuk dishalatkan sebelum dibawa ke peristirahatan terakhirnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.

Hadir beberapa tokoh dalam prosesi pelepasan jenazah tersebut, antara lain Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Mendikbud Anies Baswedan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua Umum ICMI Jimly Assiddiqie, Kapolri Badrodin Haiti, politisi PAN Hatta Radjasa dan Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Husni meninggalkan satu orang istri bernama Endang Mulyani dan tiga orang anak. Husni lahir di Medan, Sumatera Utara, pada 18 Juli 1975 dan pernah menjabat sebagai anggota KPU di Sumatera Barat selama dua periode, yakni 2003-2008 dan 2008-2013.

Husni muda aktif dalam berbagai kegiatan politik dan berpengalaman sebagai pemantau pemilu sejak lulus kuliah di Universitas Andalas.

Pihak keluarga menjelaskan, Husni mengalami peradangan akibat bisul. Peradangan sudah menjalar ke perut dan menyebar melalui darah.

Peradangan atau infeksi di seluruh bagian dalam tubuh itu diperparah dengan adanya riwayat diabetes yang mempercepat menyebarnya peradangan.

"Ada istilah kesehatannya abses atau peradangan akibat bisul. Bisul ini mengakibatkan infeksi di darah. Semakin lama makin parah karena riwayat diabetes yang dideritanya," kata Muhammad Arfanuddin Manik, kakak Husni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Hari Bhayangkara Digelar Senin Depan di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Puncak Hari Bhayangkara Digelar Senin Depan di Monas, Jokowi dan Prabowo Diundang

Nasional
4 Bandar Judi 'Online' Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

4 Bandar Judi "Online" Terdeteksi, Kapolri: Saya Sudah Perintahkan Usut Tuntas

Nasional
Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Usai Bertemu Jokowi, MenPAN-RB Sebut Jumlah Kementerian Disesuaikan Kebutuhan Prabowo

Nasional
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA yang Ditangkap karena Kejahatan Siber di Bali

Nasional
Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk 'Back Up' Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Imigrasi Akui Sudah Surati Kominfo untuk "Back Up" Data Sejak April, tapi Tak Direspons

Nasional
Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Disebut Tamak, SYL Klaim Selalu Minta Anak Buah Ikuti Aturan

Nasional
Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Bantah Hasto Menghilang Usai Diperiksa KPK, Adian Pastikan Masih Berada di Jakarta

Nasional
Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Dirjen Imigrasi Enggan Salahkan Siapapun Soal Peretasan: Sesama Bus Kota Enggak Boleh Saling Menyalip

Nasional
Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi 'Cawe-cawe' di Pilkada 2024

Adian Sebut PDI-P Siap jika Jokowi "Cawe-cawe" di Pilkada 2024

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

KPK Sebut Keluarga SYL Kembalikan Uang Rp 600 Juta

Nasional
Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Dituntut 12 Tahun Bui, SYL Sebut KPK Tak Pertimbangkan Kontribusinya di Masa Krisis

Nasional
Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Pastikan Upacara HUT RI Ke-79 di IKN Aman, BNPT Gelar Asesmen di Beberapa Titik Vital

Nasional
KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

KPK Cecar Said Amin soal Sumber Uang Pembelian 72 Mobil dan 32 Motor Eks Bupati Kukar

Nasional
Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Imigrasi Sebut Pelayanan Visa hingga Paspor Online Sudah Pulih 100 Persen

Nasional
Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Jemaah Haji Belum ke Masjidil Haram, Difasilitasi PPIH Doa di Depan Kabah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com